TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Nyaris saban hari menjajakkan makanan di Pengadilan Negeri Kotamobagu, Hasna Paulu (43) warga Kampung Baru, Kecamatan Kotamobagu Barat, menjadi tulang punggung keluarga.
Tak hanya jadi orangtua tunggal bagi ke dua anak perempuannya, Hasna juga harus mengurus orangtuanya yang sudah lanjut usia.
“Iya, saya juga membiayai dua keponakan saya. Alhamdulilah, hingga hari ini saya masih sehat dan kuat berjualan,” kata Hasna.
Menurut Hasna, menjual makanan keliling di kantor-kantor, dan mengakhiri titik jualannya di kantor Pengadilan Negeri Kotamobagu, sudah sepuluh (10) tahun dia lakukan.
“Kalau pagi saya ke kantor Walikota. Abis itu keliling kantor yang lain. Dan terakhir saya jualan di sini (Pengadilan), begitu setiap harinya, hingga sore menjelang dan saya pulang,” terang Hasna.
Dari hasil berjualan makanan, Hasna mampu memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
“Yang sulung kuliah di Manado, sedangkan bungsu sekarang duduk di bangku SMK, semua itu keuntungan jualan yang saya kumpulkan,” ucap Hasna.
Harga jualan, lanjut Hasna masih tergolong relatif murah. Bahkan dalam sehari dia hanya mampu meraup keuntungan ratusan ribu saja.
“Kalau gorengan atau kue, Rp 5.000 per 3 biji. Kalau makanan, Rp. 12.000 tapi kalau yang beli anak sekolah atau mahasiswa, saya jual Rp. 10.000 saja. Dari hasil menjual ini, seharinya saya bisa menghasilkan paling tinggi Rp. 150.000, kadang Rp 100.000 saja,” jelas Hasna.
Hasna menambahkan, sampai saat ini dia belum menerima bantuan pengembangan usaha dari pemerintah.
“Belum ada, cuma dulu Kepala DP3A sempat mengusulkan agar saya memasukkan proposal bantuan. Tapi, sampai saat ini belum saya lakukan. Hasna berharap bisa terus menjalankan usahanya, dan mendapatkan bantuan dari pemerintah,” tutup Hasna.
Peliput: Neno Karlina