TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Penyanyi dan Pencipta lagu asal Kotamobagu yang bergerak secara independen (indie), yakni Zumi Paputungan telah selesai merekam lagu ketiga miliknya, yang berjudul 1000 Tahun Menunggu. Menurutnya, lagu ini adalah sebagai pelengkap sebuah karya musik atau ‘trilogi’ yang bertemakan cinta miliknya, setelah sebelumnya dia sukses merilis karya-karya musik seperti Air Mata dan Goncang di youtube.
“Jika seorang penyanyi atau band, baik itu yang bergerak melalui label resmi ataupun indie mau mengeluarkan single, maka syaratnya harus bisa memproduksi 3 lagu ciptaan. Dan, lagu ketiga ini menjadi pembuktian bahwa sebagai seorang musisi, saya adalah termasuk yang produktif dalam memproduksi lagu, walaupun jalur yang saya tempuh hanya lewat jalur indie,” tuturnya.
Dirinya pun menggandeng istri sebagai tandem duet di single ketiganya ini. “Istri saya (Fatimah Shinta) adalah termasuk perempuan muda di bolmong raya, yang memiliki karakter suara yang kuat, saya pikir daripada mencari penyanyi lain, apa salahnya jika saya mengajak dia untuk bergabung di proyek kali ini,” tambah seniman yang bernama lengkap Zulfahmi Paputungan ini.
Selain mengajak istri, zumi pun berencana menggandeng Binelek Production untuk menggarap video klip miliknya tersebut. “Binelek merupakan sebuah komunitas film pendek di kotamobagu, yang produktif dan sangat bagus dalam menyusun naskah, men-direct video dan lain-lain, saya pikir sangat seru jika mereka bersedia menuangkan ide, dalam menggarap video klip single ketiga milik saya ini,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pembuatan musik dan aransemen, zumi paputungan masih mempercayakan kepada maestro musik bolmong raya chairul ahmad luli, untuk memproduksi musiknya. “Ketua Ikasto Om ung (chairul ahmad luli) adalah musisi legendaris bolmong raya, dan beliau masih tetap yang saya percayakan menggarap musiknya, bahkan lagunya telah direkam di Studio Nada Records milik beliau,” tutup zumi paputungan. (*)
