TOTABUAN.NEWS, BOLTIM – Sejak tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, puluhan Aparatur Sipin Negara (ASN) di lingkup pemerintah kabupaten (Pemkab) Boltim diduga melakukan pelanggaran pemilu. Hal itu terbukti, dengan adanya laporan yang masuk ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boltim.
Menurut ketua Bawaslu Boltim Hariyanto, ada sekitar 24 ASN yang kasusnya diproses Bawaslu selama tahapan pemilu. “Rata-rata kasusnya adalah persoalan netralitas. Contoh seperti kegiatan ASN di media sosial yang terkesan mendukung calon, ada juga memposting foto bersama caleg. Dan beberapa kasus lainya. Tapi yang paling dominan adalah soal netralitas,” kata Hariayanto.
Namun kata Hariyanto, kasus-kasus ASN tersebut langsung diselasaikan oleh Bawaslu Boltim. “Kita langsung melakukan pemanggilan untuk klarifikasi. Akan tetapi tidak ada kasus mereka yang lanjut berproses lanjut, semua selesai di tahapan Bawaslu,” jelas Hariyanto.
Sementara itu, Pimpinan Bawaslu Boltim Kordiv Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Hubungan antar Lembaga, Soesanto Mamonto menuturkan, pengawasan terhadap pelanggaran telah dilakukan dengan maksimal oleh seluruh jajaran Bawaslu. “Pengawasan intens kita lakukan, sejak tahapan Pemilu, pemungutan suara di TPS hingga mengawal hasil pemilihan,” terangnya.
Ia menambahkan, pihak Bawaslu terbuka dan siap menindaklanjuti laporan pelanggaran Pemilu. “Jika ada bukti autentik tentu hal itu menjadi dasar Bawaslu memproses hingga memberikan rekomendasi. Semua harus sesuai regulasi,” tutupnya.
Konni Balamba
