TOTABUAN.NEWS, BOLMONG – Di dalam Alquran, ada dua kata yang digunakan untuk makna puasa dari segi bahasa, Pertama, “shiyam“ kutiba alaykumush shiyam. Kedua, “shaum“; inni azartu lirrahmanish shauma. Shaum dan shiyam berasal dari akar kata yang sama, yaitu: menahan diri.
Hal ini seperti diungkapkan Sekda Bolmong, Tahlis Gallang SIP MM saat menghadiri Safari Ramdhan di Desa Kopandakan Dua Rabu (08/05).
Menurut Birokrat senior alumni STPDN ini, substansi Puasa yaitu menahan diri. “Subtansi dari puasa yaitu pengendalian diri, diamana kita mampu mengontrol hawa nafsu kita,” kata Tahlis.
Lanjutnya, jangan ada pergeseran budaya saat bulan puasa, substansi puasa bukan perkara duniawi dan bukan tempat bermewah-mewahan. Kemudian melupakan nilai sebenarnya dari puasa serta tujuan utama ibadah puasa terlupakan. “Zaman ini sudah terjadi pergesaran makna puasa yang luar biasa, serta tujuan utama ibadah terlupakan, substansi dari ibadah puasa bukan perkara duniawi, tapi bagaimana kita dapat mengendalikan diri untuk menuju derajat taqwa dari Allah SWT,” tuturnya.
Disisi lain, Tahlis berharap seluruh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, khusunya di Kabupaten Bolaang Mongondow agar bersama-sama berpuasa dengan sungguh-sungguh tanpa menggeser makna sebenarnya dari puasa,”Mari sama-sama kembalikan nilai ibadah puasa ini ke nilai sebenarnya,” tutupnya.
Yogi Mokoagow