TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Berbaagai kerajinan tangan tradisional seperti Tolu, Niru, Sapu Ijuk dan Tungku, masih eksis dan laku di pasaran.
Anace Repu, (36), warga Kelurahan Mogolaing, Kecamatan Kotamobagu Barat, yang juga penjual kerajian tradisional, di Pasar Serasi Kotamobagu mengatakan, berkat penjualan produk kerajinan ini, ia bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. “Bersyukur ya, meski jaman sudah berubah, namun hingga kini masyarakat masih banyak yang membeli untuk kebutuhannya. Buktinya dalam sebulan saya masih bisa meraup keuntungan hingga jutaan rupiah,” ucapnya, Selasa, (18/06/2019).
15 tahun berdagang kerajinan tradisional, dirinya menjelaskan, produk kerajinan tangan tradisional ini, didapat dari pengrajin asal Kelurahan Molinow, dan ada juga dari Kabupaten Minahasa, serta Gorontalo. “Untuk harga bervariasi, mulai dari yang paling murah berkisar 10 ribu hingga yang paling mahal yakni tungku besar Rp 150 ribu,” ungkapnya
Dirinya menyebutkan, penghasilannya ini bisa memenuhi kebutuhan keluarga. “Puji Tuhan, hasilnya lumayan untuk kebutuhan hidup sehari hari sudah lebih dari cukup,” tutupnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Kotamobagu, Fadlun Paputungan mengatakan, hingga kini Pemerintah terus berupaya mendorong pengembangan kerajinan tangan di Kotamobagu termasuk yang tradisional. “Kedepan kita upayakan ada pelatihan pelatihan kepada masyarakat untuk bagaimana memanfaatkan hasil alam menjadi satu prodak ekonomis, agar Kotamobagu memiliki produk sendiri,” ujarnya.
“Itu akan kita perjuangkan namun untuk saat ini kita masih terbentur anggaran karena efisiensi, tapi tetap kami upayakan itu,” singkatnya.
Neno Karlina