TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Belum lama ini Sekretariat DPC Partai Demokrat Kotamobagu didatangi puluhan warga Kelurahan Genggulang, Kecamatan kotamobagu Utara. Massa diketahui merupakan pendukung dari Sukardi Sugeha, salah satu Caleg Partai Demokrat terpilih untuk DPRD Kotamobagu di Dapil I.
Mereka menggelar aksi untuk melakukan pembelaan kepada Sukardi Sugeha yang belum lama ini menerima surat peringatan pertama (SP1) oleh DPD Partai Demokrat Kotamobagu. Massa menduga SP1 sengaja dibuat oleh Ketua DPD Partai Demokrat Ishak Sugeha untuk menjegal Sukardi Sugeha sebagai Caleg terpilih pada Pemilu 17 April lalu.
Apalagi diketahui Ishak dan Sukardi sama-sama mencalonkan di Dapil yang sama, dan Ishak untuk kali ini kalah atau tidak terpilih.Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Moh Lutd Sugeha, mengatakan bahwa tuduhan- tuduhan yang dilayangkan dalam bentuk SP1 kepada Sukardi Sugeha terkesan dibuat-buat. “Apalagi tuduhan ada penggelembungan suara. Terbukti itu tidak ada setelah dilakukan pungut hitung di tingkat PPK sampai KPU beberapa waktu lalu,” ujar Lutd dalam orasinya.
Menanggapi hal itu, Partai Demokrat Kotamobagu melalui ketua DPAC Kotamobagu Utara Lucky Lasabuda mengecam aksi tersebut. Ia menegaskan, puluhan warga yang melakukan aksi tersebut bukanlah kader Demokrat. “Saya selaku kader dan atas nama partai meminta kepada Ketua DPC untuk nenindak tegas oknum inisiator yang memobilisasi masa, dan itu kami menduga adalah bapak Sukardi Sugeha,” tegas Lucky.
Menurut Lucky, sebagai kader partai seharusnya Sukardi harus memahami mekanisme dan platform partai yaitu politik yang bersih, cerdas dan santun. “Kami memahami bahwa dengan umur yang sudah sepuh, tentu sudah banyak memiliki kekurangan dalam hal komunikasi dan informasi, tetapi apapun itu harus mentaati apa yang sudah menjadi keputusan partai,” ujar Lucky.
Tidak hanya itu, menurut Lucky tindakan yang dilakukan masa pendemo telah mencederai kewibawaan dan citra partai. “Olehnya harus diberikan tindakan tegas dari partai, termasuk tindakan laporan ke Aparat hukum kepada pelaku Demo yang mengaku Kader,” tambah Lucky.
Begitupun jika ada kader partai Demokrat lainnya yang turut mendesain dan merencanakann demo itu juga kata Lucky, harus ditindak secara administratif. “Sebab dugaan kami bahwa aksi demo kemarin, sudah ditunggangi kepentingan tertentu dengan tujuan untuk merusak kelangsungan besarnya Partai di kotamobagu,” tutup Lucky.
Konni Balamba
