BITUNG – TMMD yang dahulunya bernama ABRI Masuk Desa (AMD), adalah bentuk konkrit dari akselerasi pembangunan yang dilakukan oleh TNI bersama-sama dengan masyarakat demi terciptanya kesejahteraan bersama.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah anak kandung rakyat, sehingga seluruh jiwa raga anggota TNI akan dipertaruhkan seutuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. TNI tidak bisa dipisahkan dengan rakyat, demikian pula sebaliknya rakyat tidak boleh dipisahkan dengan TNI.
“TMMD adalah wujud nyata dari kemanunggalan TNI dan rakyat untuk membantu mengatasi berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat, mulai permasalahan di sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, dan lain sebagainya,” kata Dansatgas TMMD ke-105 Kodim 1310/Bitung, Letkol Inf Kusnandar Hidayat, S.Sos, (6/8/2019).
Dengan rasa kemanunggalan tersebut, semangat bela negara dan rasa nasionalisme masyarakat di wilayah Kota Bitung akan tetap terpelihara dengan baik.
“Saya yakin semangat untuk tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan terus menyala di hati mereka semua,” ujarnya.
Letkol Inf Kusnandar Hidayat, S.Sos, menyebutkan bahwa seluruh target pelaksanaan kegiatan fisik seperti perintisan jalan penghubung, plat duicker, kantor tiga pilar, bedah rumah dan penimbunan halaman sekolah yang sudah rampung 100 persen, begitu pula non fisik dalam TMMD, berupa penyuluhan tentang bela negara, hukum dan anti narkoba, kontra radikalisme dan terorisme, penyuluhan bidang pertanian dan perikanan, bakti sosial dan pasar murah, sudah terealisasi 100 persen.
“Masyarakat sangat antusias karena target TMMD adalah memperbaiki akses ekonomi di masyarakat, terutama jalan dan jembatan. Jika awalnya jalanan menuju rumah dan kebun mereka (masyarakat) kondisinya rusak dan berlumpur saat musim hujan sehingga tidak bisa membawa hasil kebunnya ke pasar, maka setelah diperbaiki oleh TNI secara bergotong-royong sekarang jalanannya sudah bagus,” terang Dansatgas.