BITUNG – Beternak ayam adalah hal yang sangat lazim dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Beternak tidak perlu dalam skala besar, karena keluarga/masyarakat di daerah perkampungan kerap kali memelihara ayam skala kecil untuk menambah penghasilan keluarga.
Program pemanfaatan mesin penetasan telur yang digalakkan satgas TMMD ke-105 Kodim 1310/Bitung di wilayah Kecamatan Ranowulu, salah satunya di rumah Bpk Verdi A. Ombong, RT 02 Lingkungan 04 Kelurahan Apela Satu Kecamatan Ranowulu Kota Bitung, yang sampai saat ini sudah memasuki hari ke-5 dengan jumlah telur yang di tetaskan sebanyak 50 butir telur ayam kampung, (6/8/2019).
Permintaan protein hewani yang semakin meningkat dari hari ke hari terkadang membuat harga produk peternakan ini semakin mahal karena tidak diimbangi dengan produksi yang cukup.
Dikatakan Dandim 1310/Bitung, Letkol Inf Kusnandar Hidayat, S.Sos, ini merupakan bentuk implementasi prioritas pemberdayaan masyarakat dan kewirausahaan berbasis ekonomi kreatif, sosial, budaya dan lingkungan.
“Program pemanfaatan penetasan telur ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produk lokal dan jasa. sehingga menjadi produk unggulan daerah yang berdaya saing dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Dandim.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha tersebut, menurut Dandim 1310/Bitung, dapat ditunjang dengan peralatan modern seperti sebuah mesin penetas telur. Penetasan dengan mengunakan mesin lebih efektif dibandingkan dengan cara manual.
Beberapa keunggulan menggunakan mesin tetas telur diantaranya yaitu tingkat keberhasilan tinggi, dengan mengikuti tata cara yang benar, keberhasilan telur yang menetas dengan mesin penetas ini bisa di atas 90%, dengan cara tradisional biasanya dibawah 50%.
“Melalui program TMMD ke-105 TA. 2019 Kodim 1310/Bitung, kami berdayakan masyarakat disekitar lokasi sasaran TMMD, untuk memanfaatkan alat tersebut adalah agar bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui sektor peternakan,” pungkasnya.