Pemdes Passi Gelar Sosialisasi Kesehatan

0
39

TNews, BOLMONG – Pemerintah Desa (PemDes) Passi Kecamatan Passi Barat menggelar sosialisasi Kesehatan untuk Masyarakat di Balai Desa Passi Senin (02/09/2019). Hadir dalam sosialisasi tersebut, Sangadi Passi Delianto Bengga, PKK, Petugas Kesehatan UPTD Puskesmas Passi Barat, Tokoh Masyarakat, dan warga setempat.

Pemateri sosialisasi kesehatan Kurnia Putri.P.  Saleh S.Kep KTU Puskesmas Passi Barat, mengatakan sosialisasi tersebut bertujuan mendorong sumber daya manusia (SDM) di Desa, agar dapat mengelolah masalah kesehatan.
“Misalnya Penderita kusta, sudah banyak kunjungan petugas kesehatan. Ternyata masih banyak malu berobat. Disinilah Masyarakat dan petugas kesehatan bekerja sama, agar penderita kusta bisa cepat di tangani petugas kesehatan melalui informasi masyarakat,”kata Kurnia.Kurnia menambahkan, kerja puskesmas hanya dari jam 8 pagi sampai dengan jam 2 siang. Tidak seharian penuh. Nah, masyarakat desa setempat paling paham dimana ada warga yang menderita penyakit bisa di tangani petugas kesehatan dengan fasilitas yang ada.

Sementara itu, menurut Sangadi Passi Delianto Bengga hasil pertemuan tersebut, bisa dijadikan bahan acuan di tahun 2020 nanti melalui APBDes. “Kegiatan penyuluhan kesehatan bisa dilakukan secara berkala. Kami Pro aktif dan positif menanggapi kegiatan seperti ini. Kalau perlu dalam tiga bulan 1 kali dilakukan kegiatan seperti ini bukan hanya sekali dalam setahun. Untuk mengukur dan evaluasi setiap kegiatan kesehatan yang ada,”kata Delianto.Lanjutnya, bentuk perhatian pemdes terhadap kader kesehatan atau pejuang kesehatan. Pemdes memilih perangkat desa perempuan. Pembangunan desa Passi setiap tahun adalah meningkatkan sumber ekonomi dan pendapatan.  Misalnya obat herbal yang ditanam. Dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli obat-obatan.
“Pemdes Passi sangat memikirkan bagaimana pembangunan desanya lewat kesehatan, dan ekonomi pembangunan,”ujarnya.

Dia menambahkan, selain itu Pemdes akan mengeluarkan inovasi terbaru untuk pembangunan di Passi.
“Kami menyiapkan Inovasi pembangunan desa lewat bahasa daerah. Misalnya sosialisasi budaya lewat teater. Dan tak lupa pula Masyarakat desa harus selalu melakukan cek kesehatan atau berobat di Puskesmas. Karena  penyakit tidak bisa di obati lewat obat-obat biasa,” tandasnya. (Zakir)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses