TOTABUAN.NEWS-MANADO- Ribuan maasiswa yang menamakan diri Komite Aksi Mahasiswa Sulawesi Utara, Rabu (25/09/2019) siang, menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Utara (SULUT).
Mahasiswa yang berasal dari sejumlah universitas di Sulut tersebut menyampaikan tuntutan kepada para wakil rakyatnya yang duduk di DPRD untuk menolak RUU KUHP, Tolak RUU Pertanahan,Tolak kenaikan BPJS,Tolak pencabutan subsidi listrik,Cabut UU KPK yang baru,Tuntaskan pelanggaran HAM,Stop deforestasi hutan,Stop libatkan militer dalam konflik agraria,Hentikan pendekatan militer di Papua.
Namun sayangnya, demo yang dilakukan tersebut berujung pada sikap anarkis hingga berakhir ricuh, buntutnya aparat kepolisian harus menembakan gas air mata untuk membubarkan para mahasiswa yang ingin merangsek masuk ke gedung DPRD Sulut.
Setelah sempat menemui kendala karena mendapat hadangan dari pihak keamanan, ribuan demonstran akhirnya bisa menemui sejumlah anggota DPRD Sulut di halaman dalam kantor DPRD Sulut.
Dalam pertemuan kedua belah pihak tersebut yakni mahasiswa dan enam anggota DPRD sepakat semua tuntutan yang disuarakan oleh para mahasiswa akan disampaikan ke DPR RI yang tertuang dalam Surat perjanjian yang sudah bertanda tangan dan cap.
Diketahui 6 Legislator tersebut yakni :
1.Victor Mailangkay (wakil ketua dewan sementara).
2.Amir Liputo
3.Yusra Alhabsyi
4.Fransiskus Silangen
5.Fabian Kaloh
6.Melky Pangemanan
(DVD)