Eksistensi Kue Cucur di Pasaran Kotamobagu

0
402
Contoh gambar promosi kue cucur buatan Nindya di media sosial

TNews, KOTAMOBAGU – Kue tradisional cucur, masih mendapat tempat special bagi pecintanya. Hingga saat ini, kue ini masih kerap dijual di hampir semua tempat di Kotamobagu. Tak hanya rasanya yang enak, kue yang terbuat dari tepung beras dan gula merah (gula jawa) ini, kerap dijadikan peluang bisnis bagi para pengusaha kuliner.

Nindya Mando misalnya, warga Desa Pontodon, Kecamatan Kotamobagu Utara, bisa berpenghasilan puluhan juta rupiah dari menjual kue cucur dengan memanfaatkan media sosial.

Menurutnya, resep yang digunakan juga adalah resep turun temurun dari orangtua. Dan, dari hasil berjualan kue ini, dia bisa membantu perekonomian keluarga. “Saya menjual cucur dari resep orang tua. Sebanarnya, tak hanya cucur, ada beberapa makanan kuliner yang saya jual, dan lumaian, penghasialnnya bisa mencukupi biayai anak kembar saya,” ungkapnya.

Berbeda dengan metode jual keluarganya pada masa lalu, kini Nindya hanya tinggal mempromosikan kue cucurnya di Fesbuk. “Saya mempromosikannya lewat media sosial dengan begitu pelanggan akan datang sendiri atau minta untuk diantarkan,” jelasnya, Senin, (28/10/2019).

Meski harga jualnya terbilang murah, Nindya selalu mengutamakan rasa. “Sampai hari ini pelanggan saya justru bertambah, itu menandakan bahwa, rasanya memang tidak bisa diragukan lagi,”ujarnya.

Setiap harinya, Nindya memproduksi ratusan kue cucur untuk dijual. “Jumlahnya tidak menentu, dari 300 hingga 500 kue. Ini juga cepat habis terjual. Tak jarang pembeli kehabisan,” pungkasnya.

 

Neno Karlina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.