TNews, MANADO – Hadirnya Asing (TKA) di PT Conch masih menjadi sorotan Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Utara (SULUT). Sebagaimana kita ketahui bersama ini terjadi sudah dari tahun tahun kemarin.
Yusra Al Habsyi Anggota Legislatif (ALeg) Sulut yang juga personil Komisi IV menegaskan bahwa masuknya PT. Conch di Sulut harusnya dapat membawa dampak positif bagi iklim investasi di daerah, tinggal bagaimana Pemerintah Provinsi dan daerah melakukan langkah evaluasi terhadap masuknya perusahaan ini.
“Adanya TKA di PT Conch sebenarnya sudah lama, seiring berjalannya waktu karena banyak investasi yang masuk dari negara yang sama kami mengambilnya secara positif tinggal yang dilakukan pemerintah provinsi dan daerah adalah melakukan proses evaluasi terhadap masuknya perusahaan asing yakni PT Conch,”ungkap Yusra saat diwawancarai oleh wartawan di ruang kerjanya, Kamis (31/10/19) siang.
Menurutnya, masuknya perusahaan PT Conch ini di daerah harusnya dijadikan sebagai tempat pembelajaran. “Jadikan mereka sebagai tempat pembelajaran. Jadi jangan sampai ada perusahaan yang sudah berjalan kemudian kita baru menyampaikan pemberitahuan tentang ketenagakerjaan,” tegasnya.
Politisi PKB juga menjelaskan ini menjadi fakta bahwa penerapan sistem investasi di indonesia, termasuk di sulut masih mengabaikan peraturan yang ada di negara ini, misalnya tentang ketenagakerjaan.
“Karena pengalaman saya di kabupaten, setiap kami melakukan hearing atau kunjungan lapangan selalu jawaban dari manajemen PT Conch adalah mereka belum mengetahui aturan-aturan itu. Nah ini fakta bahwa penerapan sistem investasi di indonesia termasuk di sulut masih mengabaikan peraturan yang ada di negara ini, misalnya tentang ketenagakerjaan,” bebernya.
Lebih lanjut, dirinya berharap kedepan Pemprov melalui Disnaker sudah harus melakukan pra kondisi untuk menerima investasi yang masuk. “Oleh karena itu, kami berharap agar kedepan pemprov lewat disnaker sudah harus melakukan pra kondisi untuk menerima investasi yang masuk, agar supaya mereka datang dengan investasi mereka dan kami di sulut sudah siap dengab sumber daya yang kita miliki, supaya kita tidak menjadi penonton di negeri sendiri. Tidak anti investasi tapi bagaimana kehadiran investasi ini dapat menjadi pemberdayaan bagi masyarakat kita,” tutupnya
David Rumondor