TNews, NASIONAL – Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menanggapi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang tengah mengkaji penghapusan ujian nasional (UN). Adnan menyebut di Kabupaten Gowa UN sejak lama tidak menjadi penentu kelulusan peserta didik. “Penghapusan UN sendiri sejak lama di usulan Pemerintah Kabupaten Gowa. Di Gowa, UN sejak lama tak jadi penentu kelulusan anak didik,” jelas Adnan melalui rilisnya, Jumat (28/11/2019).
Kebijakan Pemkab Gowa untuk tidak menjadikan UN sebagai penentu kelulusan ini tertuang dalam program Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan (SKTB). Program ini terlaksana sejak kepemimpinan mantan Bupati Gowa Ichsan Yasin. Program ini kemudian terus berlanjut hingga kepemimpinan Adnan. “Program SKTB berawal dari pikiran Alm Ichsan Yasin Limpo yang tidak setuju UN jadi penentu kelulusan anak didik. Empat mata pelajaran yang selama ini di UN kan, bukanlah merupakan representasi dari semua mata pelajaran yang dipelajari anak didik selama 6 tahun di Sekolah Dasar (SD), tiga tahun di SMP dan SMA,” katanya.
Menurut Adnan, instrumen yang digunakan dalam melaksanakan Ujian Nasional hanya tes tertulis, padahal tidak semua mata pelajaran dapat diukur dengan tes tertulis. “Ada mata pelajaran yang hanya bisa diukur melalui tes unjuk kerja atau tes lisan,” ungkapnya.
Adnan menyebut UN menjadi momok yang menakutkan bagi siswa, sehingga para siswa dipaksa tidak jujur dengan mencari kisi-kisi. Bahkan tidak jarang muncul dugaan adanya oknum guru yang ikut membantu siswa memberikan jawaban.
Pikiran-pikiran ini kemudian menjadi dasar gagasan almarhum Ichsan Yasin Limpo untuk tidak menjadikan UN sebagai syarat kelulusan, sehingga di tahun 2011 mulai menerapkan program SKTB.
“Itupun melalui kajian dengan melibatkan guru-guru besar di bidang pendidikan,” ungkapnya. Program itu kemudian ditunjang dengan kerjas ama Pemkab Gowa dengan berbagai universitas ternama di Indonesia. Adnan pun mengaku mendukung langkah Mendikbud mengkaji penghapusan UN.
Sumber : detik.com