TNews, Jakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan perkiraan jebolnya kuota solar subsidi pada akhir November salah satunya karena terbukanya akses Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.
Nicke menjelaskan adanya akses tol tersebut membuat permintaan solar meningkat. Sementara kuotanya hanya 14,5 juta kiloliter (KL) di 2019. “Dengan dibukanya jalur tol baik di Jawa maupun di Sumatera ini yang kemudian juga membuat demand meningkat,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Faktor lainnya karena adanya peningkatan permintaan di daerah-daerah industri, baik pertambangan maupun perkebunan. “Meningkatnya demand di beberapa daerah khususnya daerah di mana industri pertambangan alami peningkatan, demikian juga industri perkebunan dan beberapa industri lainnya sehingga demand meningkat,” jelasnya.
Tren tersebut, menurutnya akan membuat kuota solar subsidi 2019 habis di akhir November. Dengan demikian terjadi kekurangan kuota solar di beberapa daerah.
Atas kondisi tersebut, BPH Migas sempat mengeluarkan edaran pembatasan penjualan solar subsidi. Namun respons masyarakat kurang baik sehingga edaran tersebut dicabut. Pemerintah akhirnya menyetujui adanya tambahan kuota solar subsidi. “Sehingga ini kami sekarang bekerja dengan batasan kuota 16 juta KL di tahun ini dan kelangkaan di beberapa daerah dapat kami antisipasi,” tambahnya.
Sumber : detik.com