TNews, KOTAMOBAGU – Berada di tangan dingin Juniadi Lasabuda (42), Seniman Lukis, asal Kelurahan Matali, Kecamatan Kotamobagu Selatan, Kota Kotamobagu, sejumlah barang bekas diubah menjadi lukisan indah bernilai ekonomis.
Kecintaannya terhadap seni lukis telah tumbuh sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan mulai berani dikembangkan menjadi usaha sejak tahun 1990-an.
Keterbatasan dalam mendapatkan bahan baku lukis seperti kanvas di Kotamobagu, membuat Junaidi tak kehilangan kretifitas. Junaidi manfaatkan barang bekas sebagai media lukis. Papan atau kain bekas seperti potongan kain sisa jenazah, bekas tepung terigu, atau kain pakaian disulap menjadi bahan baku.
Junaidi yang bisa melukis natural, abstrak dan kaligrafi ini, kerap mengkampanyekan Budaya Suku Mongondow. Berbagai lukisan yang menggambarkan budaya Mongondow kerap dilukis. Karyanya bisa ditemui di beberapa hotel di Kotamobagu juga sudah dipasarkan sampai ke Jawa dan Sumatera.
Dalam sehari Junaidi bisa memproduksi 1 sampai 5 buah lukisan. Harga lukisan juga variatif, tergantung bahan baku yang digunakan, berkisar Rp.200.000,00 – Rp. 2.000.000,00. “Pastinya harga jualnya beda. Karena kalau di kanvas bisa bertahan hingga belasan tahun, tapi kalau di kain hanya 5 tahunan, bisa pudar,” jelas Junaidi.
Junaidi berharap, agar para pekerja seni tidak patah semangat dan terus berkarya. “Dan bagi penikmat seni, semoga lebih menghargai karya seni,” singkatnya.
Neno Karlina