TNews, Jakarta – Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Tol Japek Layang sudah hampir kelar pembangunannya, hingga kini konstruksinya sudah mencapai 99,95%. Targetnya, kurang dari sebulan atau minggu pertama Desember 2019 tol ini sudah bisa dilewati.
Meski tinggal beberapa minggu lagi dioperasikan, sampai sekarang pun tarif tol ini masih belum jelas. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku sampai saat ini belum ada tarif yang disepakati.
“Belum dihitung. Kami FGD (Focus Group Discussion) terus supaya nyaman, tidak memberatkan, tapi juga tidak merugikan, tujuannya memperlancar,” kata Basuki saat mengunjungi proyek pembangunan Tol Japek Layang, Kamis (28/11/2019).
Meski begitu, Basuki berharap tidak ada tambahan tarif untuk Tol Layang Japek. “Jadi tetap dengan tarif yang biasa. Bukan gratis. Jadi tetap bayar cuma nggak beda tarifnya. Mau lewat atas dan bawah kan tetap bayar, jadi sama. Mudah-mudahan bisa begitu. Mudah-mudahan tidak ada tambahan biaya,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya. Menurutnya, Tol Layang Japek ini bisa menjadi alternatif bagi pengguna yang memiliki perjalanan jauh. “Sebetulnya diharapkan masyarakat nggak usah bingung pikirin tarif. Kalau kamu mau jarak jauh naik, kalau jarak dekat lewat bawah. Nggak ada perbedaan, bayarannya tetap,” ujar Desi.
Seperti diketahui, adanya tol layang ini diharapkan beban lalu lintas di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek yang saat ini sudah terlalu padat dapat berkurang. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian sekitar lantaran hambatan lalu lintas yang besar saat ini mengakibatkan pemborosan yang cukup besar. Terutama dari bahan bakar yang terbuang di tengah kemacetan.
Sumber : detik.com