TNews, Jakarta – Partai Gerindra dan PKS sudah menyerahkan surat nama calon wakil gubernur (cawagub) DKI yang baru ke Gubernur Anies Baswedan. PKS mengaku mengalah demi pengamping Anies di Ibu Kota. Dua nama yang disetor ke Anies yakni A Riza Patria perwakilan dari Gerindra dan Nurmansyah Lubis dari PKS. Ketua DPD Gerindra bersama Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif, serta Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Mohammad Arifin dan Sekretaris Fraksi PKS Achmad Yani menyerahkan surat itu kemarin, Selasa (21/1/2020) di Balai Kota.
Penentuan dua nama cawagub yang baru diserahkan ke Anies ini melewati proses panjang. Gerindra-PKS harus mengutak-atik siapa yang paling cocok mendampingi eks Mendikbud itu. Awalnya, Gerindra-PKS sepakat dengan dua nama calon DKI 2 yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Keduanya sama-sama kader PKS. Tetapi kemudian proses pemilihan cawagub jalan di tempat. Sampai akhirnya Gerindra mengusulkan empat nama alternatif untuk cawagub DKI.
Empat nama itu yakni Riza Patria, Saefullah, Arnes Lukman, Ferry J Yuliantoro. PKS kemudian merubah nama kader yang bakal disandingkan dengan Anies. Presiden PKS Sohibul Iman menarik nama Syaikhu dari bursa DKI 2. Dan akhirnya nama Nurmansyah Lubis yang dicalonkan PKS bersama Riza Patria.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin mengatakan, satu kursi cawagub DKI yang diberikan ke Gerindra sebagai wujud dari jiwa besar partainya agar Anies memiliki pendamping. PKS mengalah agar proses pemilihan cawagub cepat rampung. “Kita PKS sudah sangat berjiwa besar menyandingkan satu dari PKS satu dari Gerindra. Karena kita ingin supaya proses pemilihan wagub berjalan dengan cepat tidak lagi tertunda-tunda,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin saat jumpa pers di Kantor DPW PKS, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2020).
Ketua DPW PKS DKI Jakarta Sakhir Purnomo menambahkan jika pihaknya tetap bersikeras mengusung dua nama dari partainya, persoalan cawagub DKI tidak akan selesai. “Kenapa kemudian muncul satu nama dari Gerindra, kenapa nggak dua-duanya dari PKS. Teman-teman bisa bayangkan seandainya PKS kukuh perkiraan teman-teman kira-kita kelar nggak? Dugaan saya nggak selesai tuh, yang kasihan warga Jakarta juga,” katanya.
“Buktinya waktu itu kami berharap di periode awal setelah pelantikan (DPRD DKI) Agustus 2019, kita makin optimistis mudah-mudahan lancar tapi ternyata nggak gampang juga, ada aja ganjalannya. Kami pahami bahwa ada dinamika atau tantangan yang perlu diselesaikan,” ujar Sakhir.
Sakhir mengatakan PKS akhirnya mengalah untuk memberikan satu kursi cawagub kepada Gerindra. Dengan begitu, dia berharap proses pemilihan cawagub DKI dapat berjalan cepat. “Akhirnya mau nggak mau PKS mengalah. Makanya kenapa Presiden PKS (Sohibul Iman) juga sampaikan bahwa apa yang dilakukan merupakan salah satu terobosan untuk menembus kebuntuan politik yang ada,” lanjut Sakhir.
PKS menilai Nurmansyah sosok yang unggul di bidang keuangan. Arifin menyebut Nurmansyah juga memiliki pengalaman sebagai auditor keuangan. Sehingga menurutnya, Nurmansyah memahami anggaran di berbagai provinsi terutama di DKI. “Apalagi beliau punya pengalaman pekerjaan sebagai auditor. Memahami betul persoalan yang ada di berbagai provinsi termasuk di DKI dan ini penting untuk bantu kerja gubernur di samping pertimbangan yang lain,” kata Arifin.
Sumber : detik.com