TNews, MUSLIM – Dari sisi sains ilmuwan telah mengungkap skenario yang mungkin membuat kehancuran dunia. Seperti diketahui, asteroid bisa berpotensi menghantam Bumi, matahari yang redup, atau munculnya planet Nibiru. Skenario tersebut mungkin saja terjadi sehingga menimbulkan kekacauan di Bumi. Dalam buku Tafsir Ilmi “Kiamat dalam perspektif Alquran dan Sains’ yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkap mengenai waktu terjadinya kiamat.
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di Bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” Surah Al-A’raf Ayat 187.
Hanya Allah yang tahu kapan kiamat tiba. Yang pasti, sesuai gambaran Nabi Muhammad, kedatangannya sudah dekat. Kiamat akan datang tiba-tiba saat manusia sibuk dengan urusannya. Kedatangannya merupakan peristiwa maha dahsyat hingga ibu-ibu menyusui akan meninggalkan begitu saja bayi-bayi yang sedang disusui.
Di saat yang sama, ibu-ibu hamil akan gugur kandungannya. Allah berfirman dalam Alquran pada ayat berikut. “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya,” Surah Al-Hajj Ayat 1-2.
Lebih lanjut buku Tafsir Ilmi mengungkapkan, dalam sebuah hadis dijelaskan, kiamat akan jatuh pada hari Jumat. “Sebaik-baik hari saat matahari terbit adalah Jumat; hari saat nabi Adam diciptakan, dimasukkan ke dalam surga, dan dikeluarkan darinya. Dan hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat,” (Riwayat Muslim dari Abu Hurairah). Salah satu ayat Alquran mengungkap mengenai Bumi yang berguncang. “Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi diguncangkan berturut-turut,” Surah Al-Fajr Ayat 21.
Dari ayat tersebut bisa dijelaskan bahwa ketika kiamat tiba, Bumi akan diguncangkan dengan sangat dahsyat dan bertubi-tubi. Gunung-gunung diangkat dengan satu angkatan, lalu diempaskan, hingga Bumi terbelah. Isi gunung dimuntahkan hingga seakan perut Bumi menjadi kosong karenanya. Selain gempa tektonik yang membelah Bumi karena patahan-patahan lempeng, letusan gunung yang hebat memuntahkan lahar dan mengisi semua cekungan Bumi.
Dalam bahasa sains, bisa juga digambarkan situasi Bumi dan gunung-gunung pada hari kiamat dideskripsikan sebagai berikut. Pergerakan lempeng Bumi di luar kebiasaan menyebabkan gempa besar yang melanda seluruh dunia. Pergerakan ini memicu aktivitas vulkanik gunung-gunung berapi. Akibatnya, letusan gunung terjadi secara massal. Lava, debu, dan batuan panas disemburkan.
Materialnya berhamburan memenuhi angkasa yang diumpamakan seperti bulu-bulu yang beterbangan tak tentu arah. Material panas terlontar dalam keadaan membara, memerahkan langit. Panasnya udara memunculkan fenomena fatamorgana, seolah di depan tampak air yang sebenarnya hanyalah efek pembiasan oleh udara panas. Inilah skenario suatu rangkaian peristiwa yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Sumber : techno.okezone.com