TNews, BOLMONG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong terus berusaha menciptakan lapangan kerja melalui Industri Kecil dan Menengah (IKM). Apalagi, pertumbuhan IKM saat kian meningkat.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bolmong, Tonny Toligaga menegaskan, pihaknya akan memfasilitasi pertumbuhan IKM yang sedang berkembang tersebut. “Kita akan fasilitasi, namun harus berbasis kebutuhan. Makanya kita perlu melakukan identifikasi agar efisien dan efektif dalam memfasilitasinya,” ungkap Toligaga, Rabu (12/02/2020).
Lanjutnya, upaya memfasilitasi IKM merupakan sesuatu yang urgen bagi pihaknya. “Karena pertumbuhan IKM punya efek berantai yang bagus,” tuturnya.
Efek berantai yang dimaksud adalah adanya kesinambungan antara pelaku IKM dengan masyarakat sekitar. “Tak hanya dapat menciptakan lapangan kerja, namun juga dapat memberi efek berantai yang baik bagi masyarakat sekitar. Di antaranya kepada penyedia bahan baku, pelanggan, tukang ojek, serta yang lainnya yang ada di sekitar IKM tersebut,” ucap Tonny.
Kendati demikian tegas dia, sebaiknya setiap IKM dalam proses pengolahannya selalu menggunakan bahan baku lokal. “Kita ini
(Bolmong, red) kaya akan komoditi, banyak sekali bahan baku yang bisa kita gunakan di sini,” bebernya.
Hal itu kata dia, perlu diperhatikan guna menghasilkan produk-produk yang otentik dari daerah kita. “Agar dapat merambah pasar yang lebih besar karena produk yang dihasilkan bersifat otentik, dan masih kurang dimiliki daerah lain,” katanya.
Untuk langkah selanjutnya, lanjut dia, pihaknya akan mendorong IKM yang telah berhasil untuk menjadi sentra produksi. “Tentu jenis usahanya harus sama, daerah yang sama, dan menggunakan komoditi yang sama. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang tinggi, dan juga untuk menghindari persaingan lokal antar pelaku IKM yang mempunyai kesamaan,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu agenda penting pada tahun ini adalah menjadikan area Desa Lobong dan Kecamatan Passi Barat pada umumnya menjadi sentra produksi buah nanas. “Hasil olahan nanas banyak jenisnya, dan juga tingkat kebutuhannya sangat tinggi. Nah untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita akan jadikan Desa Lobong dan sekitarnya menjadi sentra produksi nanas,” pungkas Toligaga.
Sekadar diketahui, pada tahun 2019 lalu, Dinas Perdagangan dan ESDM Bolmong telah memfasilitasi beberpaa IKM, di antaranya, IKM yang memproduksi gula aren, kripik kentang, produk hasil olahan kelapa, bawang goreng, dan produk hasil olahan nanas.
Imran Asiaw