TNews, BOLMONG — Tak hanya bantuan fisik, materi, pakaian, bahan pokok hingga makanan siap saji bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) terhadap korban banjir bandang yang menimpa masyarakat Desa Domisil, Kecamatan Sangtombolang.
Selain penguatan mental dan spiritual kepada orang dewasa, anak-anak juga diberikan Trauma Healing dengan kegiatan having fun seperti diajak bermain dan bernyanyi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
Kepala DP3A, Farida Mooduto mengatakan guna merespon serta membantu korban bencana alam tersebut, pihaknya bersama jajaran langsung turun ke lokasi guna memulihkan rasa trauma bagi anak-anak terdampak banjir. “Ini sudah yang kedua kalinya kita menggelar trauma healing terhadap anak-anak pasca bencana di Desa Domisil. Nah, untuk yang kedua kali ini, kita ingin mereka bisa mendapatkan pendampingan secara berkala hingga sikologis anak-anak korban bencana ini dapat pulih secara total. Seperti diajak bermain dan bernyanyi. Setelah itu mereka diberikan bingkisan,” ungkap Farida di lokasi bencana, Jumat (06/03/2020).
Meskipun di hari ketiga pasca bencana kondisi Desa Domisil sudah berangsur pulih kata Farida, tetapi hak anak juga perlu diperhatikan dan terus menerus dipantau kondisi mereka. “Target kita menguatkan mental mereka. Dari sisi pikiran, hati dan gangguan yang bersifat inderawi. Supaya anak-anak ini terhindar dari mimpi buruk, sulit tidur, pendengaran terngiang-ngiang akibat suara banjir, seringkali termenung atau melamun adalah macam-macam gangguan mental ringan yang umum terjadi pada korban bencana,” beber Mooduto.
Di sisi lain, bencana banjir bandang yang melanda Desa Domisil Kecamatan Sangtombolang itu rupanya sangat memperhatinkan. Pasalnya, puluhan rumah rusak terbawa arus bandang hingga menelan satu korban jiwa.
Data yang berhasil dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, puluhan rumah rusak, 15 hektare lahan terendam air, 66 kepala keluarga harus mengungsikan diri, serta kendaraan roda empat maupun roda dua milik warga, hanyut tergerus arus. Bahkan peristiwa naas itu menelan korban jiwa bocah berumur lima tahun.
Diketahui, kejadian banjir yang terjadi Rabu Pukul 04:00 dini hari itu menewaskan anak berumur lima tahun atas nama Musdalifah Harun yang terlepas dari pelukan kakeknya saat akan menyelamatkan diri. Warga panik saat itu karena secara tiba-tiba air besar membawah batang pohon lumpur dan bebatuan besar masuk kepemukiman warga.
Imran Asiaw