TNews, BOGOR – Wali Kota Bogor, Bima Arya masuk daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona Virus Disease (Covid-19). Secara keseluruhan, jumlah ODP di Kota Bogor hingga Senin (16/3) mencapai 30 orang dan 1 orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Bima Arya dinyatakan sebagai ODP, karena dia baru kembali usai kunjungan kerja di Azerbaijan, Senin (16/3) petang. Sehingga dia harus dipastikan bebas Corona, terlebih di Azerbaijan terdapat 1 orang positif terjangkit.
“Dari 30 ODP, 20 di antaranya sudah dinyatakan sehat dan telah melewati masa inkubasi selama 14 hari. Sisanya masih kami pantau. Termasuk 5 ODP baru yang baru kembali dari Azerbaijan. Salah satunya Pak Wali Kota,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Selasa (17/3).
Sementara untuk 1 PDP, kata Retno, memiliki riwayat kontak dengan orang positif Corona dan sekarang dalam pengawasan di salah satu rumah sakit di Kecamatan Tanah Sareal.
Dia mengakui, ada isu berkembang di wilayah Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, terdapat 1 PDP lagi. Namun, hal ini dibantah oleh Retno. Menurutnya, warga Sempur itu masuk status ODP karena tidak memiliki gejala.
“Yang di Sempur ada riwayat kontak dengan yang terkonfirmasi positif di Jakarta. Tapi dia tidak ada gejala. Hanya saja kita screening semua. Kita periksa juga. Jadi begitu ada yang positif dilacak dan ditelusuri dengan siapa kontaknya. Kalau ada keluhan kita masukan PDP. Tapi saat ini masih ODP,” jelasnya.
Bima Kerja dari Rumah
Masuk ODP, Bima Arya pun memilih bekerja dari rumah, untuk mengikuti masa inkubasi sesuai pedoman Kementerian Kesehatan bagi siapa saja yang baru kembali dari luar negeri.
“Saya ikuti instruksi dari kemenkes dan dinkes walaupun sampai saat ini tidak ada gejala, saya sehat, begitu turun dari pesawat langsung dicek suhu tubuhnya dan normal, tidak ada keluhan. Tapi untuk antisipasi tetap saya harus dipantau,” kata dia.
Dia juga akan terus memonitor kondisi Kota Bogor dari kediamannya dengan melakukan teleconference untuk memberi arahan dan instruksi kepada dinas dan camat hingga lurah.
“Pak Gubernur (Ridwan Kamil) sebetulnya meminta saya untuk ikut proaktif tes yang hasilnya bisa diketahui dalam 5-6 jam tanpa harus menunggu 14 hari. Jadi kalau hasil sudah ada, saya bisa turun lagi ke lapangan,” katanya.
Sumber: Merdeka.com