TNews, KOTAMOBAGU – Memperingati International Woman’s day atau Hari Perempuan Dunia yang jatuh pada 8 Maret, Walikota Kotamobagu, Tatong Bara, turut memberikan pendapatnya tentang kedudukan perempuan di segala sektor kehidupan.
Menurut Tatong, perbedaan perempuan dan laki-laki sejatinya tidak bisa hanya dilihat dari seks atau jenis kelaminnya, melainkan pada cita-citanya.“Maka bercita-citalah, karena perempuan juga memiliki hak yang sama. Apalagi cita-cita itu gratis,” ujar Tatong, Selasa, (10/03/2020).
Tatong menambahkan, posisi perempuan di Kotamoabagu, cukup memberi contoh yang baik, bagi para perempuan untuk bisa berkarya dan terus maju.
“Bisa dilihat seperti saat, (di Kotamobagu) saya ditugaskan sebagai pimpinan daerah, merupakan salah satu kehormatan dan menjadi motivasi bahjwa kita perempuan turut melakukan sesuatu yang lebih baik. Karena tadi yang saya bilang, cita-cita gratis jadi gantunglah setinggi-tingginya,” ucap Tatong.
Tatong berharap, ke depan perempuan terutama yang di Kotamobagu bisa merepresentasikan kedudukan sebagaimana yang tertuang dalam consensus dunia.
“Insyaallah, perempuan Kotamobagu pada 2030, bisa lebih baik lagi, dan menuju 50:50 di dalam semua aktifitas. Sebagaimana consensus dunia, tidak hanya 30 persen keterwakilan lagi,” pungkas Tatong.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Kohati, HMI BMR, Miranty Manangin mengatakan, ketrwakilan perempuan di tanah BMR, sudah bisa membuktikan, bahwa perempuan juga memiliki kempuan yang sama dalam hal berpengetahuan.
“Sejarah mencatat, di tanah Totabuan ini banyak pemimpin perempuan, jauh sebelum banyak perempuan mendapat kemerdekaannya. Apa yang disejarahkan Inde Dou’, yang dicontohkan, Tatong Bara, dan Yasti Soepredjo, atau jika kita menarik ke belakang di masa Marlina, tidak ada lagi alasan buat perempuan di BMR, untuk merasa didiskreditkan, dan tidak merdeka. Harusnya seperti itu, ruang kita sangat terbuka,” singkatnya.
Neno Karlina