TNews, KOTAMOBAGU – 5 tahun menjadi sopir angkutan antar kota, membuat Andra Mokodompit (25), tak patah semangat. Ayah dari 1 anak ini dulunya adalah warga Gogagoman, namun setelah menikah menetap di Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Meski mengaku takut terinveksi corona, Andra harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, di saat sebagaian orang memilih untuk tetap di rumah saja.
”Anak saya masih kecil, jadi saya harus bekerja. Kami tak punya pilihan. Apalagi saat menghadapi bulan puasa, kebutahan semua meningkat, harga pun naik,” ucapnya, Senin, (27/04/2020).
Tak seperti biasa, menurutnya, saat ini dia terhitung bekerja lebih lama, dengan penghasilan yang sangat minim, dikarenakan jumlah penumpang turun drastis.
“Bukan cuma turun, tapi gak ada. Paling tinggi penumpangnya cuma 3, atau 2, paling banyak tidak ada. Padahal sebenarnya kalau puasa begini, adalah waktu mudik, cuma ya kita tahu bersama corona ini memang membuat orang-orang takut. Kami hanya berharap berkah puasa lewat kiriman barang atau penumpang potong,” katanya.
Apalagi saat ini, lanjutnya, oleh pemerintah formasi duduk penumpang juga diatur sedemikian rupa dengan formasi satu, dua- dua, dua-dua.
“Ya sebenarnya tidak ada pengaruh sama sekali. Tidak diatur begitu pun, penumpangnya juga tidak ada,” imbuhnya.
Meski demikian, dirinya tidak berani menaikan tarif, mengingat harus ada penyesuaian dengan sopir-sopir lainnya, agar mengantisipasi protes penumpang.
“Mau bagaimana, tidak boleh sepihak. Tarifnya Rp. 60.000,- Kotamobagu Bolmut, kalau hanya di Pangi, atau Sangkub hanya Rp. 40.000,- saja. Dengan harga normal saja, tidak ada penumpang apalagi kalau dinaikan. Syukurlah, setoran ke bos dikurangi sedikit,” keluhnya.
Diketahui sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kotamobagu, Nasly Paputungan, mengatakan saat ini formasi penumpang harus menyesuaikan seperti yang ditentukan guna untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Untuk itu, kami memberi kewenangan bagi sopir untuk menyesuaikan harga tarif. Otomatiskan bangkunya tidak terisi semua, kami maklum dengan persoalan teman-teman sopir,” singkatnya.
Neno Karlina