TNews, BOLTIM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bolaang Mongondow Timur (DPRD Boltim) melakukan pemantauan pos penjagaan dan penanganan Corona Virus Disased (Covid-19) di sejumlah wilayah perbatasan daerah. Untuk Kecamatan Nuangan, rombongan legislator dipimpin ketua DPRD Boltim, Fuad Landjar, bersama beberapa anggota Dewan antara lain, Wilken Rareho, Afendi Muaya, Sopian Alhabsyi, dan Sunarto Kadengkang.
Para legislator meninjau pos penjagaan di Polsek Nuangan, bersua para petugas dari Kepolisian Sektor Nuangan, petugas medis dari Dinas kesehatan dan Puskesmas, Perhubungan, Satpol-PP, beserta aparat kecamatan dan desa.
Fuad Landjar, ketika berdialog dengan tim Posko, mengaku akan mencoba berkomunikasi dengan pemkab Boltim terkait kendala serta kekurangan yang ditemukan di lapangan. “Untuk APD cukup memadai sesuai standar, tapi disinfektan serta alat medis lain ada yang perlu dilengkapi. Kami juga simpulkan perlu ada penambahan operasional untuk petugas di pos penjagaan Nuangan, termasuk akomodasi mereka,” ungkap Fuad.
Wilken Rareho, ketua Komisi I DPRD Boltim, juga menyoroti masalah penjagaan di perbatasan antara Boltim dan kabupaten Bolmong Selatan di wilayah Matabulu kecamatan Nuangan. Menurut Wilken, perlu ada penjagaan lebih efektif lagi di perbatasan darat dan laut. “Harus lebih ketat untuk wilayah perbatasan. Kalo yang sekarang kan masih di wilayah Nuangan kota, walau jalurnya cukup tepat. Namun kita kuatir akan kebobolan di wilayah perbatasan baik laut dan darat dengan Bolsel,” ujar Wilken.
Kapolsek Nuangan, Iptu Agus Sumandik SE, menanggapi hal tersebut mengakui bahwa wilayah perbatasan Boltim dan Bolsel belum intens penanganannya. Petugas tetap melakukan pemantauan secara bergilir, cuman kami punya kendala besar karena wilayahnya cukup terisolir. Listrik tak ada, begitu juga air bersih,” ungkap Sumandik.
Hari Kamis (9/4), DPRD Boltim kembali akan melakukan pemantauan di Nuangan, khusus perbatasan Boltim dan Bolsel, serta desa terujung Jiko Belanga.
Tim Totabuan News