TNews, KOTAMOBAGU – Di tengah pandemi covid-19, Tika Paputungan, (31), tetap berjualan takjil untuk buka puasa. Meski mengaku tidak semaksimal dulu, tapi ia bersyukur pemerintah kota (Pemkot), masih mempertimbangkan untuk tetap mengizinkan ia dan warga lain berjualan, walau dari rumah saja.
“Sekarang kita jualan masing-masing. Pasar Ramadhan kecil-kecilanlah istilahnya,” katanya, Selasa, (28/04/2020).
Warga Kelurahan Motoboi Kecil, Kecamatan Kotamobagu ini tahu, untuk memutus penyebaran covid-19, bahkan operasional pasar dibatasi.
“Makanya kami bersyukur dan tidak protes. Semuanya juga dibatasi. Bisa jualan dari rumah saja kami sudah bersyukur. Lagipula rezeki sudah ada yang atur,” ucapnya.
Dirinya mengakui, tinimbang tahun-tahun sebelumnya, saat ini jumlah pembeli tidak sebanyak dulu. Keuntungan juga tidak begitu besar.
“Orang-orang semua mengeluh. Ekonomi lagi sulit, otomatis jumlah pembeli berkurang drastis. Jangan kata membeli kue dan minuman segar, bisa makan saja mereka sudah bersyukur. Sehingga untuk penghasilan, ya begitu deh. Kalau dulu dalam seharinya bisa sampai limaratusan sekarang syukur-syukur bisa duaratusan,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, seluruh masyarakat kota Kotamobagu diimbau untuk tidak membuat Pasar Ramadhan dan mendirikan lapak yang dapat menimbulkan perkumpulan banyak orang.
Imbauan tersebut berdasarkan peraturan Gubernur Sulut Nomor 8 tahun 2020 tentang optimalisasi pencegahan penyebaran COvid-19 di wilayah Sulut.
Neno Karlina