TNews, SEHAT – Sebuah laporan mengatakan seorang pasien di Italia dikonfirmasi memiliki partikel virus Corona COVID-19 di matanya, meski infeksi pada hidungnya telah sembuh. Hal ini dialami wanita berusia 65 tahun yang melakukan perjalanan dari Wuhan, China menuju Italia dan mengalami gejalanya lima hari kemudian.
Gejala awal yang muncul meliputi batuk kering, sakit tenggorokan, radang selaput lendir di hidung, dan konjungtivitis atau mata merah muda. Setelah dinyatakan positif COVID-19 dan dirawat di rumah sakit, ia mengalami demam, mual dan muntah, hingga petugas kesehatan akhirnya mengambil swab matanya pada hari ketiga.
Hasilnya, ditemukan RNA atau materi genetik virus Corona pada matanya. Melihat hal ini, mereka terus melakukan swab setiap hari. Pada hari ke-20 ia berada di rumah sakit, mata merah muda yang dialaminya mulai membaik. Tetapi, virus tersebut masih ditemukan dan bertahan pada matanya hingga hari ke-21.
Beberapa hari berikutnya, virus itu kembali tidak terdeteksi, baik di hidung maupun matanya. Sampai akhirnya pada hari ke-27, dokter kembali mendeteksi virus itu dan masih berada di matanya.
“RNA SARS-CoV-2 kembali terdeteksi lagi setelah beberapa hari tidak terdeteksi pada hasil swab hidung,” tulis para dokter tersebut dalam laporan yang dikutip dari Livescience.
Setelah dites di laboratorium, para peneliti mengkonfirmasi sampel virus yang diambil dari matanya itu telah bereplikasi dan bisa bertahan lama. Mereka meyakini cairan matanya yang terinfeksi itu bisa sangat berpotensi menjadi sumber infeksi, mengingat mata menjadi salah satu pintu masuk dan sumber penyebaran virus.
“Adanya temuan ini menunjukkan pentingya melakukan tindakan pencegahan melalui mata sedini mungkin. Hindari menyentuh hidung, mulut, mata, dan harus sering mencuci tangan,” imbuhnya.
Mata merah muda pun sebelumnya telah dilaporkan sebagai salah satu gejala COVID-19. Berdasarkan laporan dari China, menunjukkan bahwa mata bisa menjadi sumber infeksi dan tempat bereplikasi virus.
Sumber: Detik.com