TNews, SULUT – Di tengah Wabah Pandemi Corona Virus Disease atau COVID-19, Pemerintah kota (Pemkot) Manado mengeluarkan anjuran untuk tinggal di rumah dan melakukan social distancing.
Namun setelah hampir dua bulan dikeluarkannya anjuran pemerintah, masyarakat nampaknya mulai jenuh dan mulai merasakan ketidakpastiaan akan penanganan dan sampai kapan anjuran itu akan bertahan.
Jalanan pusat kota Manado mulai padat akibat banyaknya kendaraan yang melintas, tidak seperti minggu-minggu sebelumnya yang terlihat lengang dan seperti tidak ada aktivitas di pusat kota.
Kendaraan roda empat maupun roda dua terlihat mulai memadati beberapa ruas kawasan ekonomi khusus kota Manado. Selain itu beberapa kendaraan juga terparkir di depan ruko sekitar kawasan bisnis Kota Manado.
Fendi Ali salah satu pengguna jalan sekaligus driver online mengaku dirinya terpaksa keluar rumah dan mencari nafkah karena sudah sekian lama dan tidak ada kepastian kapan situasi ini akan berakhir.
“Saya terpaksa keluar dan mencari nafkah, ini demi keberlangsungan hidup,” tutur Fendi.
Kata Fendi menjelaskan, dirinya bukan tidak mematuhi anjuran dari pemerintah, tapi kebutuhan rumah tanggal yang membuat ia terpaksa harus keluar dan bekerja demi istri dan anak di rumah.
“Saya bukan tidak mematuhi anjuran dari pemerintah, tapi keluarga saya juga butuh makan, toh saya juga keluar tetap mengikuti protap kesehatan dari pemerintah, yakni menggunakan masker,” ujarnya.
Dalam pantauan wartawan berita manado siang hari ini, beberapa kendaraan roda empat maupun roda dua mulai memadati parkiran Manado Town Square (Mantos) dan seputaran jalan Walanda Maramis.
Sumber: Berita Manado