TNews, Minut – Polemik seputar rencana pembangunan lokasi pemakaman khusus korban Covid-19 di wilayah Ilo-Ilo desa Wori kecamatan Wori Minahasa Utara oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang berujung keluarnya surat teguran gubernur Sulut Olly Dondokambey, SE kepada Bupati Minut Dr (HC) Vonnie Aneke Panambunan, STh VAP, mendapat reaksi keras pemerintah kabupaten (Pemkab) Minut.
Bupati VAP secara tegas menyebutkan jika dirinya telah melaksanakan kewajiban sebagai kepala daerah, sesuai dengan keputusan pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait penyediaan lahan Khusus Covid-19.
‘’Saya telah melaksanakan sesuai aturan, untuk rencana pembangunan pemakaman khusus Covid-19 di Ilo-Ilo Wori, tidak ada koordinasi dari pemerintah provinsi Sulut. Hanya pemberitahuan ke dinas Kesehatan ketika Pemprov Sulut akan melakukan sosialisasi terkait pemakaman itu di Ilo-Ilo,’’ tegas VAP
Kemudian selanjutnya VAP mengatakan, tidak ada ruang koordinasi sebelum pelaksanaan sosialisasi oleh Pemprov Sulut baik secara instansi dinas-dinas yang ada, maupun kepada dirinya selaku bupati Minut.
‘’Ketika ada penolakan warga itu adalah reaksi spontan warga Wori dan lagi, lokasi sebesar 5 hektar yang direncanakan Pemprov Sulut menjadi kuburan ini, merupakan lahan produktif, sumber mata air dan berdekatan denhgan pemukiman, sehingga juga kami menilai tidak layak sesuai dengan aturan yang ada. Kami memiliki RTRW dan secara tegas saya tidak mau melanggar aturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan baik untuk pengadaan lahan pekuburan Covid dari pemerintah pusat maupun aturan yang telah ada dan mengikat sejak lama dan perlu ditegaskan bahwa tidak ada koodinasi kepada saya selaku bupati Minut maupun kepada instansi yang ada di Pemkab Minut oleh Pemprov Sulut,’’ kata VAP ketika di wawancarai Selasa (26/05/2020) di kantornya.
Untuk percepatan penanganan dan pencegahan covid-19 sendiri di Minut, bupati mengatakan dirinya sudah sangat maksimal dalam melaksanakan kebijakan bahkan untuk itu, dirinya setiap hari melaksanakan kegiatan turun lapangan untuk bekerja menghadapi pandemi Covid-19, sekaligus melakukan sosialisasi, memberikan bantuan serta menciptakan rasa aman kepada warga yang saat ini kondisinya cukup terpengaruh dengan berjangkitnya Virus Corona.
“Ketika saya turun langsung menyentuh rakyat saya dalam menghadapi Pandemi Covid-19, dengan tidak menghiraukan risiko dan rasa Lelah, kok saya malah mendapatkan yang justru dinilai akibat kami sebagai tuan rumah justru dilangkahi dengan tidak berkoordinasi jauh hari sebelum pelaksanaan kegiatan, jadi otomatis tidak mengetahui ada rencana pembangunan kubur di Wori, nanti akan dilaksanakan sosialisasi baru diberitahukan ke dinas kesehatan,” kilah VAP.
Diujung penyampaiannya bupati wanita pertama Minut ini mengajak semua pihak untuk mengutamakan Tuhan dan berdamai dengan sesame, sebab menurutnya berdamai ini merupakaqn jalan masa depan.
“Ketika torang berdamai dengan Tuhan dan sesame tentunya kita akan mendapatkan masa depan yang tentunya diberkati Tuhan, jadi mari torang hidup damai,’’ ajak VAP.
Terkait renca dirinya maju dalam Pemilihan Gubernur Sulut, VAP menyebutkan jika dirinya tidak ambisius untuk menjadi gubernur, sebab menurutnya ketika Tuhan memerintahkan dirinya untuk mencalonkan diri, maka saat itulah dirinya pasti maju bertarung.
“Semua karena kehendak Tuhan sehingga saya tidak akan mundur, sebab jika Tuhan berkenan untuk saya jadi gubernur, Haleluyah. Namun kitika tidak, juga Haleluyah. Di usia saya 59 tahun ini tentu kehendak menjadi gubernur bukan karena keinginan saya pribadi, sebab Tuhan-lah yang perintahkan saya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulut,” tutur wanita tegas yang dipercaya memimpin Minut hamper 2 periode ini. (PCV)