TNews, OLAHRAGA – Ayah Jorge Lorenzo mengkritik mantan rekan setim putranya, Marc Marquez. Dia mengatakan, Marquez selalu ingin menang sekalipun dicapai dengan kurang sportif.
Pebalap Spanyol itu telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan dominan dalam tujuh musim terakhir. Bersama Repsol Honda Marquez berhasil memenangi enam musim, hanya sekali gagal saat kalah dari Lorenzo di 2015.
Lorenzo sendiri menjalani karier yang naik-turun sebelum memutuskan pensiun usai melakoni musim 2019 di Repsol Honda. Padahal pebalap berusia 33 tahun itu sesungguhnya memiliki potensi untuk sukses di musim keduanya bersama Ducati pada 2018.
Lorenzo mampu menyaingi Marquez usai merebut tiga kemenangan, namun apes karena mengalami serangkaian crash sehingga mengalami cedera. Salah satunya ketika Lorenzo bersaing dengan pebalap asal Cervera itu di seri Aragon 2018.
Di saat balapan itu Lorenzo mesti jatuh di putaran awal, yang kemudian menuding Marquez memaksa dirinya melaju ke area lintasan yang kotor. Ayah Lorenzo, Chicho, mengatakan Marquez terlalu sembrono.
“Itu bukan kesalahan tapi manuver terukur dari seorang pebalap yang sangat teliti di sebuah balapan,” kata Chicho dalam saluran YouTube-nya, yang dikutip Tuttomotoriweb.
“Dia [Marquez-red] bergerak terlalu jauh dari jalurnya untuk mencoba mengganggu Jorge. Dan dia melakukannya karena saat itu dia [Lorenzo], yang paling membuatnya dalam tekanan, ini kaitannya dengan hasil.”
“Dia tidak butuh itu karena dia sudah menganggap dirinya sendiri sebagai pebalap terbaik, tapi dia terus melakukan aksi-aksi yang kurang menghormati lawan. Apa yang penting untuk dia itu menang bagaimanapun caranya, sekalipun mesti menggunakan metode-metode yang tidak sportif,” sengat Chicho, yang memiliki sekolah pebalap itu.
Sumber: Detik.com