Kontak dengan Sapi, 22 Warga Gorontalo Positif

0
3091

TNews, GORONTALO – Warga Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo yang positif antraks akibat kontak langsung dengan sapi bertambah 11 orang menjadi 22 orang. Para warga tersebut mengalami luka melepuh di bagian tangan, perut, hingga wajah.

Kepala Puskesmas Limboto Barat, Fatmawati Palilati mengungkapkan, awalnya pihaknya mendeteksi 11 warga yang terindikasi terkena atraks pada 2 Juni 2020 lalu. 11 Orang yang dinyatakan terindikasi antraks itu merupakan hasil pemeriksaan terhadap 25 orang yang melapor ke rumah sakit.

“Selasa kemarin kami melakukan pelayanan lanjutan dengan tujuan untuk mengontrol pasien yang sudah datang. Dan ada ketambahan lagi pasien yang indikasi gejala ke arah antraks berjumlah 11 orang. Jadi total ada 22 orang,” ujar Fatmawati di Gorontalo, Rabu (10/6/2020).

Puskesmas Limboto Barat sudah mendeteksi penyakit antraks pada warga sejak 30 Mei lalu. Saat itu tim surveilans dari rumah sakit langsung diterjunkan untuk melacak warga yang pernah kontak langsung dengan sapi yang mati mendadak.

Dia juga menjelaskan, saat ini pihak Puskesmas sudah berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan kabupaten dan provinsi soal penangganan pasien yang diduga antraks. Bahkan, dinas peternakan juga sudah memeriksa sampe sapi yang mati.

“Semua yang terkena ada warga desa Daenaa tidak ada dari desa lain, di desa itu ada dua dusun. Dusun marisa dan dusun Ponelo,” tegas Fatmawati.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Roni Sampir menjelaskan, ada 8 sapi yang disembeli di Desa Daenaa, 5 berada di Dusun Marisa dan 3 di Dusun Ponelo. Pada survelens pertama, didapati ada 6 orang yang mengalami gejala antraks dan langsung ditanggani.

“Surveilans kita juga menelusuri, satu ekor sapi yang disembelih itu disebarkan kemana saja, siapa yang mengkonsumsi. Tim mendapati ada 24 orang yang mengkonsumsi, dari 24 orang ada 11 orang yang mempunyai gejala antraks dan langsung diobati. Kita kaloborasi dengan dinas peternakan dengan menurukan dokter hewan dan mengambil sampel untuk pemeriksaan,” jelas Roni.

Dia juga menyatakan, atraks yang ada di desa daenaa, termasuk antraks ringan atau antraks kulit. Pengobatannya hanya dengan memberikan antibiotik.

 

Sumber: Detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.