TNews, SEHAT – Analisis baru dari Scripps Research telah menemukan bahwa 30 hingga 40 persen pasien Corona tidak menunjukkan gejala, tetapi hal ini tidak berpengaruh pada dampak yang disebabkan oleh COVID-19. Ahli jantung Scripps Research Eric Topol dan rekan-rekannya melakukan penelitian pada lebih dari dua belas pasien virus Corona di seluruh dunia.
Dia menemukan banyak pasien tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik mengalami kelainan paru-paru. “Orang-orang dapat mengalami infeksi keseluruhan dan tidak mengetahuinya sama sekali,” kata Topol, dikutip dari laman berita KPBS.
“Tetapi hal lain yang kami temukan adalah kejutan bagi kami, dan saya tidak berpikir kebanyakan orang tahu ini, di mana meskipun Anda tidak memiliki gejala, Anda dapat memiliki kerusakan organ dan tidak mengetahuinya,” jelasnya.
Satu studi mengamati CT scan yang dilakukan setiap orang di atas kapal pesiar Diamond Princess. Dalam hal itu, 54 persen dari 76 individu tanpa gejala menunjukkan kelainan paru subklinis yang signifikan.
Topol mengatakan penelitian ini juga menunjukkan bahwa lebih banyak orang menularkan virus Corona tanpa menyadarinya. Misalnya, dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 3.000 narapidana yang dites positif terkena virus Corona, sekitar 96 persen dari kasus tersebut tidak menunjukkan gejala.
“Di Amerika Serikat, kami sangat lamban untuk melakukan pengujian. Bahkan sekarang, itu tidak ideal. Jadi beberapa orang berada di bawah radar karena mereka tidak mendapatkan tes,” jelas Topol.
Topol mengatakan banyak kota membuka lockdown atau pembatasan terlalu cepat tidak melihat risiko ini. Namun penelitian menunjukkan perlunya pendekatan yang hati-hati dan lebih banyak studi tentang bagaimana virus Corona bisa mempengaruhi organ internal tanpa menimbulkan gejala.
Sumber: Detik.com