TNews, TEHERAN – Otoritas Iran menyerukan kepada Interpol untuk membantu menangkap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait pembunuhan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, Januari lalu. Bantuan penangkapan juga diajukan untuk 35 pejabat AS lainnya yang terlibat dalam operasi militer AS yang menewaskan Soleimani di Irak.
Seperti dilansir AFP, Selasa (30/6/2020), jaksa Teheran, Ali Qasi Mehr, menyatakan bahwa 36 pejabat politik dan militer AS yang ‘terlibat dalam pembunuhan’ Jenderal Qasem Soleimani ‘telah diselidiki dan diperintahkan untuk ditangkap melalui Interpol’.
Terdapat nama Trump dalam daftar 36 pejabat AS yang diperintahkan untuk ditangkap oleh pengadilan Iran. “Orang-orang ini telah didakwa atas pembunuhan dan aksi terorisme,” sebut jaksa Qasi Mehr seperti dikutip kantor berita IRNA.
“Di bagian atas daftar adalah Presiden AS Donald Trump, dan penuntutannya akan berlanjut bahkan setelah masa jabatannya berakhir,” tegasnya, merujuk pada pencalonan kembali Trump untuk pilpres AS pada November mendatang.
Disebutkan jaksa Qasi Mehr, seperti dikutip situs berita kehakiman Iran, Mizan Online, bahwa ‘peradilan Iran telah merilis surat perintah penangkapan terhadap 36 orang tersebut’.
Jaksa Qasi Mehr juga menyerukan kepada badan kepolisian internasional atau Interpol untuk menerbitkan ‘Red Notice’, yang sebenarnya bukan perintah penangkapan namun lebih merupakan pemberitahuan bagi orang-orang yang dicari untuk diadili atau dihukum.
Soleimani yang menjabat Komandan Pasukan Quds pada Garda Revolusioner Iran (IRGC), tewas dalam serangan drone di dekat Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu. Trump diketahui memerintahkan langsung operasi militer yang menewaskan Soleimani itu.
Pasukan Quds yang dipimpin Soleimani diketahui memiliki operasi asing di beberapa negara yang dilanda konflik. Pada saat itu, Trump menyebut Soleimani sebagai ‘teroris top dunia’ dan dia ‘seharusnya dihentikan sejak lama’. AS menyalahkan Soleimani atas kematian ratusan tentaranya dan tentara sekutu-sekutu AS di luar negeri.
Kematian Soleimani yang dianggap pahlawan nasional di Iran, memicu duka mendalam dan reaksi keras. Iran membalas AS dengan menembakkan sejumlah rudal balistik ke pangkalan militer yang menjadi posisi tentara AS di Irak. Tidak ada tentara AS yang tewas akibat serangan Iran di Pangkalan Ain Al-Asad di Irak, namun puluhan dilaporkan mengalami trauma otak.
Sumber: Detik.com