TNews, NASIONAL– Beredar sebuah video berisi penolakan ulama Kota Serang terkait rapid test ke santri dan kiai. Mereka juga menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.
Di video yang dilihat dalam video berdurasi 34 detik itu ada sekitar puluhan ulama dan santri yang berbaris di depan sebuah gedung. Isi seruan berbunyi:
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarkatuh
Bismillahirrohmanirrahim
Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Kota Serang menyatakan:
1. Menolak rapid test para kiai dan para santri se-Kota Serang.
2. Menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.
Takbir!
Allahu Akbar
Takbir!
Allahu Akbar
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Detikcom kemudian mengkonfirmasi beredarnya video ini ke Sekjen Forum Silaturahmi Pondok Pesantrn (FSPP) Provinsi Banten Fadlullah. Ia mengatakan seruan dalam video tersebut dibuat oleh FSPP Kota Serang. Ia sudah menanyakan maksud dibuatnya video tersebut.
“Begini, ini FSPP Kota Serang, itu juga sudah saya termasuk menanyakan sama yang hadir di situ, apa itu maksudnya. Jadi ini memang kaitannya dengan, saya mohon maaf satu terkait dengan pengetahuan tentang rapid test. Jadi ini berbeda dengan provinsi, yang di provinsi justru mendorong gubernur memfasilitasi begitu pesantren dibuka harapannya gubernur membantu rapid test, jadi semua pihak tidak ada kekhawatiran,” kata Fadlullah saat dihubungi di Serang, Banten, Selasa (16/6/2020).
Bagaimanapun, ilmu pengetahuan katanya harus dihargai. Memang, ada pengaruh dari media sosial bahwa rapid test tersebut dibuat oleh China dan saat diujikan ke kiai atau santri, maka hasilnya akan positif.
“Maksud saya, betapa itu sosial media merasuki pikiran termasuk kiai. Tidak seluruhnya, itu kira-kira,” ujarnya.
Menurutnya ada kesalahpahaman dan ia sendiri meminta maaf bahwa ada keterbatasan pengetahuan. FSPP Provinsi Banten sudah mengkonfirmasi hal ini ke FSPP Kota Serang dan menyatakan tidak ada maksud untuk tidak mendukung pemerintah untuk rapid test atau menghalang-halangi.
“Ini hanya soal bagaimana pengetahuan kita tentang rapid test,” ujarnya.
Selain menolak rapid test, poin kedua yaitu penolakan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Bahwa alat rapid test dibuat dari China, dan RUU HIP disimpulkan komunis.
“Yang pertama disebutin rapid test, karena rapid test dengan (dibuat dari) China, lalu RUU Haluan Ideologi Pancasila itu komunis, komunis itu China. Meskipun saya bilang China sekarang kapitalisme global,” ujarnya lagi.
Memang di antara kiai yang ada di video yang beredar adalah ulama ahli kitab kuning. Mereka sebetulnya menurut Fadlullah punya spirit melindungi Indonesia dan bagaimana membela negara.
“Saya kira itu spiritnya, bagaimana bela negara, kekhawtiran sejarah hitam terulang. Semangatnya di situ,” ujarnya.
Sumber: Detik.com