TNews, INTERNASIONAL – Amerika Serikat dan Australia akan memperluas kerja sama militer di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.
“Amerika Serikat tahu ancaman yang Anda dan seluruh dunia bebas hadapi. Dan Amerika Serikat mendukung Anda dalam aliansi kita yang tak terpatahkan,” Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan kepada menteri-menteri Australia dalam konferensi pers bersama seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/7/2020).
Sementara Menteri Pertahanan AS, Mark Esper memuji partisipasi lima kapal perang Australia pekan lalu dalam latihan dengan kapal induk AS dan kapal perusak Jepang di Laut Filipina.
“Latihan ini tidak hanya meningkatkan interoperabilitas, tetapi juga mengirim sinyal yang jelas ke Beijing bahwa kita akan terbang, kita akan berlayar dan kita akan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan dan mempertahankan hak-hak sekutu dan mitra kita untuk melakukan hal yang sama,” kata Esper.
Dalam pertemuan itu, Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds mengatakan kedua negara akan membangun hubungan di banyak bidang pertahanan termasuk perang hipersonik, elektronik, dan berbasis ruang angkasa.
Kerja sama ini akan “memperkuat kemampuan kita bersama untuk berkontribusi pada keamanan regional dan untuk mencegah perilaku jahat wilayah kita,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan bersama, para menteri kedua negara mengatakan mereka membahas perluasan operasi di kota Darwin, Australia utara, tempat Marinir AS ditempatkan sejak 2012 di bawah prakarsa mantan presiden Barack Obama.
Amerika Serikat akan membangun cadangan bahan bakar militer di Darwin dan sekutu akan mempertimbangkan latihan di sana dengan negara-negara yang sepaham – rujukan yang mungkin mengacu ke Jepang dan India.
Namun, tahun lalu Australia mengatakan tidak akan menjadi pangkalan untuk rudal jarak menengah AS – yang secara luas dilihat sebagai cara untuk menargetkan China.
Sumber: detik.com