TNews, SULUT – Gubernur Sulut Olly Dondokambey masuk daftar kepala daerah dianggap paling baik dalam penanganan Pandemi Covid-19. Hal itu sesuai Hasil Survei Lembaga Survei Charta Politika Indonesia.
Hasil survei mengungkap persepsi publik soal kinerja kepala daerah yang dianggap paling baik dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia
Hasil survei dirilis oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam diskusi daring bertema “Trend 3 Bulan Kondisi Politik, Ekonomi, dan Hukum pada Masa Pandemi Covid-19”, Rabu (22/7/2020).
Survei dilakukan melalui wawancara telepon dengan metode simple random sampling kepada 2.000 responden yang tersebar di seluruh Indonesia pada 6-12 Juli 2020. Margin of error (toleransi kesalahan) survei 2,19 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Responden diberi pertanyaan terbuka soal kepala daerah yang memiliki kinerja terbaik dalam penanganan pandemi Corona. Hasilnya sejumlah kepala daerah dinilai publik atas kinerjanya menangani Covid 19.
Posisi pertama ditempati Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat): 15,6 persen
Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah): 13,4 persen, Anies Baswedan (Gubernur DKI): 11,8 persen.
Bima Arya Sugiarto (Wali Kota Bogor): 1,3 persen, Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi): 1,1 persen, Airin Rachmi Diany (Wali Kota Tangerang Selatan): 1,0 persen
Olly Dondokambey (Gubernur Sulawesi Utara): 1,0 persen, Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara): 1,0 persen, Nurdin Abdullah (Gubernur Sulawesi Selatan): 0,9 persen
Wahidin Halim (Gubernur Banten): 0,7 persen, Ade Yasin (Bupati Bogor): 0,5 persen, Rusli Habibie (Gubernur Gorontalo): 0,5 persen, dan Lainnya: 7,8 persen, serta tidak Jawab 36,4 persen.
Penanganan Covid 19
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey sudah menyiapkan strategi sedari awal menghadapi Covid-19.
Pertama, melakukan refocusing anggaran menangani Covid 19
Total anggaran Rp 191 Miliar dibagi ke tiga sektor, yakni kesehatan Rp 96 miliar, sosial Rp 80,5 miliar dan menangani dampak ekonomi Rp 15 miliar
“Dampak sosial kita punya jaring pengaman dananya Rp 80 miliar, kita sudah bagikan sembako untuk 270 ribu keluarga di 15 kabupaten/kota” ujar Gubernur.
Bantuan sembako ini disinergikan dengan Pemda setempat dan lembaga agama. Masjid dan gereja mengeluarkan data nama penerima, kemudian Pemprov membagikan ke masyarakat lewat lembaga agama.
Pemprov pun menyiapkan rumah singgah.
“Kita tidak pakai nama karantina, supaya tidak merasa dikucilkan, pakai nama rumah singgah,” ujarnya
Dinas kesehatan pun gencar melakukan Rapid test massal dan swab test untuk mendeteksi Covid-19
Terbaru, Kemenkes baru menyetujui Sulut punya Rumah Sakit (RS) Khusus Covid 19
Dua fasilitas disiapkan yakni gedung kitawataya Kairagi dan Bapelkes Malalayang bisa menampung 500 orang
Gubernur mengatakan, Sulut masih mengalami sedikit kendala 2 di Lab PCR.
Setiap hari hanya bisa mengeluarkan hasil sampel 200 orang, padahal Rapid Test tiap hari bisa mencapai1.000 orang, jika reaktif langsung di swab
Rencananya akan ada peningkatan lab menggunakan teknologi robotika, hasilnya bisa 400-600 sampel per hari
Sulut juga kata Gubernur akan dapat mobil PCR Test dari Pusat. Diperkirakan dalam dua Minggu ke depan sudah tiba di Sulut dan siap operasi.
Sumber : Tribun Manado