TNews, SULUT – Wacana koalisi Partai Golkar-PAN memanasi konstelasi politik hadapi Pilkada Sulawesi Utara 9 Desember 2020. Ketua DPD Golkar-PAN Sulut, Christiany Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar (CEP-SSL) ramai di media sosial platform Facebook. Warganet mengelu-elukan keduanya bertarung di Pilgub Sulut.
Nampak foto keduanya serasi dengan kemeja berwarna abu-abu disertai tulisan ‘CEP-SSL For Sulut 2020’. Gambar ini memperkuat wacana keduanya bakal dipasangkan Golkar dan PAN sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Dua partai ini sudah memenuhi kuota kursi sebagai syarat mengajukan pasangan calon. CEP juga digadang untuk dipasangkan dengan Elly Engelbert Lasut (E2L), Bupati Kepulauan Talaud.
Di DPRD Sulut, Golkar punya tujuh kursi dan PAN memiliki dua kursi hingga total ada 9 kursi, sudah cukup (20 persen) mengusung pasangan cagub-cawagub. CEP-SSL sudah mulai ramai diperbincangkan masyarakat.
Rijal Ismail, warga Kota Manado mengatakan, dia akan mendukung mati-matian bagi pasangan CEP-SSL. “Ini paket yang sudah purna lantaran mewakili sejumlah hal,” ujarnya, Senin (6/7/2020). CEP-SSL sudah ada keterwakilan suku, politik, latar belakang dan mewakili kaum perempuan di Sulut. “Pasangan ini saya yakin akan menjadi pemenang pada Pilgub Sulut,” kata dia.
Feryando Lamaluta, Juru Bicara Golkar Sulut mengatakan, partai berlambang pohon beringin sudah pasti akan ikut pilgub. Bahkan Golkar sudah menyiapkan kejutan bagi publik Sulut. Dia menyebut Golkar bisa berkoalisi dengan PAN maupun Demokrat atau juga bisa kedua partai itu. Soal siapa pendamping Tetty, sapaan akrab CEP, menurut Wakil Ketua 1 DPD Golkar Sulut ini, tergantung keputusan dari para ketua umum partai.
Ditanya kenapa hingga saat ini Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar belum mengeluarkan surat keputusan (SK) bagi pencalonan CEP, Yoyo sapaannya mengatakan, yang pasti SK tidak akan ke mana-mana. “Secara resmi DPP Golkar sudah menetapkan Ibu Tetty sebagai bakal calon pada tanggal 21 Maret 2020. SK akan dikeluarkan oleh DPP jika sudah ada pasangan papan dua (wakil gubernur),” kata dia.
Jadi tidak mungkin SK akan jatuh ke tangan orang lain. “Ibu Tetty sudah menjadi calon dari Golkar,” tegas dia. Menurutnya, Golkar sedang berkomunikasi dengan partai lain untuk mencari teman koalisi pada Pilkada Serentak 10 Desember 2020. Tapi yang pasti, kata dia, Tetty akan berkompetisi dengan para calon lainnya untuk merebut DB 1 (kursi gubernur Sulut).
PAN masih menimbang langkah menghadapi Pilgub 2020. Sekretaris PAN Sulut, Ayub Ali Albugis mengungkapkan, PAN sudah melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol besar. “Kita sudah komunikasi dengan Nasdem, Golkar, Demokrat termasuk PDIP,” ungkap Anggota DPRD Sulut ini kepada tribunmanado.co.id, Senin kemarin.
Hingga saat ini, PAN belum memutuskan terkait dukungan ke pilgub. Adapun sejumlah tawaran sudah disampaikan dalam komunikasi tersebut, baik tawaran untuk mendukung calon yang diusung atau tawaran koalisi untuk mengusung kader PAN di Pilgub 2020. “PAN juga dapat tawaran untuk posisi papan 2 (cawagub), ” ujarnya.
Apakah Golkar menawarkan posisi ‘papan 2′, Ayub belum gamblang menjawab. “Semua bisa terjadi,” kata dia. Wacana koalisi Golkar-PAN sudah lama mengemuka, tapi hingga kini belum kunjung final. Golkar memang lagi membutuhkan koalisi, PAN merupakan calon partner koalisi strategis karena Golkar kekurangan dua kursi DPRD Sulut untuk mengusung CEP.
PAN punya modal dua kursi DPRD Sulut untuk menambal kekurangan tiket Golkar mengusung CEP. Sedari awal sudah mengemuka pasangan CEP-SSL. Sejauh ini, baru PDIP dan Nasdem yang sudah menggenggam tiket ke Pilgub Sulut. PAN belum memutuskan, bahkan menurut Ayub tak menutup kemungkinan bisa juga merapat ke PDIP. “Tidak menutup kemungkinan dengan PDIP,” ujarnya.
Jika ke PDIP, PAN tak lagi bisa menyodorkan kadernya untuk calon ‘papan 2′ karena pasangan Olly Dondokambey – Steven Kandouw sudah paten diusung PDIP. Ayub mengatakan, dinamika masih berubah sesuai kondisi, sesuai nilai manfaat. “Apa yang diperoleh PAN umpama mendukung A, B atau C,” kata dia.
Sumber: Tribun Manado