TNews, SAINS TEKNO – Mendengar kata lumba-lumba hal pertama yang terbersit di pikiran adalah mamalia laut yang lucu dan menggemaskan. Tapi siapa sangka dulunya lumba-lumba merupakan predator yang mirip paus pembunuh.
Studi yang diterbitkan di jurnal Current Biology menjelaskan bagaimana tengkorak berukuran raksasa yang ditinggalkan oleh lumba-lumba purbakala menunjukkan tanda-tanda evolusi yang paralel dengan paus bergigi.
Dikutip detikINET dari Cnet, Sabtu (11/7/2020) tengkorak dengan panjang 4,5 meter tersebut ditemukan di South Carolina dan diperkirakan hidup 25 juta tahun yang lalu di zaman Oligocene.
Dilihat dari tengkorak, gigi, ukuran dan moncongnya, lumba-lumba purba ini dulunya merupakan predator teratas di lautan.
Fosil tengkorak lumba-lumba ini pertama kali ditemukan pada akhir 1800-an dan hanya dalam bentuk pecahan. Kemudian temuan yang hampir utuh ditemukan pada 1990-an dan direstorasi selama beberapa dekade.
Lumba-lumba yang diberi nama Ankylorhiza tiedemani ini memiliki ciri-ciri postkranial yang mirip dengan paus modern. Hal ini mengindikasikan habitat lautan yang serupa yang kemudian mengarah kepada adaptasi khusus.
“Beberapa contoh meliputi penyempitan stok ekor, peningkatan jumlah vertebra ekor dan pemendekan humerus (tulang lengan atas) pada sirip,” kata penulis utama studi ini, Robert Boessenecker.
“Ini tidak terlihat dalam garis silsilah anjing laut dan singa laut yang berbeda, misalnya, yang berubah menjadi berbagai mode berenang dan memiliki kerangka postkranial yang tampak berbeda,” sambungnya.
Lumba-lumba dan paus memang saudara dekat yang merupakan bagian dari ordo Cetacean. Sedangkan paus bergigi merupakan bagian dari Odontocetes yang merupakan turunan dari cetacean.
Tengkorak ini juga mengindikasikan Ankylorhiza kemungkinan menjadi Odontocete pertama yang memiliki kemampuan echolocation dan bisa memburu mangsa berukuran besar maupun kecil.
Spesies ini juga bisa berenang lebih cepat dari paus lainnya. Ini mengindikasikan bahwa Ankylorhiza merupakan salah satu cetacean purba yang memegang peran ekologi seperti paus pembunuh.
“Paus dan lumba-lumba memiliki sejarah evolusi yang rumit dan panjang, dan sekilas, kalian mungkin tidak melihatnya dari spesies modern,” kata Boessenecker.
“Catatan fosil ini telah memecahkan jalur evolusi yang panjang dan berliku dan fosil seperti Ankylorhiza membantu mencerahkan bagaiman proses terjadinya,” pungkasnya.
Sumber : Detik.com