TNews, JAKARTA – Penyebaran virus Corona terus mengganas di Amerika Serikat. Negeri adikuasa itu mencatat 63.643 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir.
Demikian menurut data penghitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).
Menurut data yang dikumpulkan universitas yang berbasis di Baltimore, AS itu, hingga Jumat (10/7) pukul 20.30 waktu setempat, tercatat 774 orang meninggal karena COVID-19 di negara itu dalam waktu 24 jam terakhir.
AS masih menjadi negara yang paling terpukul di dunia oleh pandemi Corona. Hingga kini, AS telah mencatat total 133.969 kematian dari 3,18 juta kasus infeksi Corona.
Sebelumnya pada Kamis (9/7) waktu setempat, AS mencatat lonjakan rekor dalam kasus harian, dengan 65.551 kasus infeksi baru dalam waktu 24 jam. Para ahli khawatir akan ada lonjakan kematian.
Dalam beberapa hari terakhir, negara bagian Texas dan Florida melaporkan rekor jumlah kematian akibat virus ini.
“Sebagai sebuah negara, ketika Anda membandingkan kita dengan negara-negara lain, saya tidak berpikir Anda bisa mengatakan kita baik-baik saja,” kata pakar penyakit menular Anthony Fauci kepada situs analisis politik FiveThirtyEight.
Presiden Donald Trump secara terpisah mengecam pernyataan ilmuwan terkemuka itu. “Dr Fauci adalah pria yang baik, tetapi dia membuat banyak kesalahan,” cetus Trump.
Trump yang terus meremehkan lonjakan dalam kasus-kasus Corona di AS, melakukan perjalanan ke hotspot virus Corona, Miami pada hari Jumat (10/7) untuk penggalangan dana kampanyenya dan acara lainnya.
Sumber: detik.com