Yunani Kecam Hagia Sophia Diubah Jadi Masjid

0
228

TNews, JAKARTA – Sejumlah negara menentang keputusan Turki untuk mengubah bekas katedral Bizantium, Hagia Sophia menjadi masjid. Kecaman juga datang dari Yunani yang menyebut keputusan tersebut “provokasi terbuka bagi seluruh dunia beradab.”

“Nasionalisme yang diperlihatkan oleh Presiden (Turki) (Recep Tayyip) Erdogan … membawa negaranya mundur enam abad,” cetus Menteri Kebudayaan Yunani, Lina Mendoni dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).

Pengumuman Erdogan bahwa situs Warisan Dunia UNESCO itu akan diserahkan kepada direktorat urusan agama Turki, terjadi setelah pengadilan tinggi Turki mencabut status Hagia Sophia sebagai museum.

Mendoni mengatakan putusan pengadilan itu “benar-benar menegaskan bahwa tidak ada keadilan independen” di Turki.

Amerika Serikat juga telah menentang tindakan itu, demikian halnya dengan para pejabat Rusia dan gereja Ortodoks Rusia.

“Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Turki untuk mengubah status Hagia Sophia,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Morgan Ortagus seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (11/7/2020).

“Kami memahami bahwa pemerintah Turki tetap berkomitmen untuk mempertahankan akses ke Hagia Sophia untuk semua pengunjung, dan berharap untuk mendengar rencananya untuk melanjutkan pengelolaan Hagia Sophia untuk memastikannya tetap dapat diakses tanpa hambatan untuk semua,” imbuhnya.

Pengadilan tinggi Turki memutuskan pada hari Jumat (10/7) waktu setempat, bahwa konversi Hagia Sophia menjadi museum pada 1934 adalah melanggar hukum. Keputusan itu membatalkan keputusan kabinet Turki tahun 1934 dan memutuskan bahwa situs Warisan Dunia itu harus dibuka kembali untuk ibadah muslim.

Museum di Istanbul itu tadinya adalah gereja Ortodoks Yunani sebelum akhirnya menjadi masjid setelah direbut oleh Sultan Utsmani, Mehmet sang Penakluk. Pada tahun 1934, presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk, mengubahnya menjadi museum.

Struktur bangunan katedral abad ke-6 yang dibangun pada masa Kekaisaran Bizantium ini diubah menjadi masjid setelah penaklukan yang dilakukan oleh Kekaisaran Utsmaniyah. Mustafa Kemal Ataturk, pendiri republik Turki modern yang sekuler kemudian mengubahnya menjadi museum yang menjadi daya tarik jutaan turis setiap tahunnya.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.