Beda Vaksin Corona ‘Merah Putih’ dan Sinovac

0
118
Ilustrasi.

TNews, SEHAT – Selain vaksin Corona Sinovac yang akan melalui tahap uji klinis fase III pada pertengahan Agustus mendatang, Indonesia juga membuat vaksin COVID-19 buatan dalam negeri yang dikembangkan oleh Lembaga Biomolekuler Eijkman (LBME).

Hal ini berarti Indonesia punya dua kandidat vaksin Corona yang tengah diuji sebelum nantinya akan diberikan ke masyarakat. Lalu apa perbedaan dari vaksin ‘Merah Putih’ yang dikembangkan LBME Eijkman dan vaksin Corona Sinovac?

“Perbedaan utamanya adalah platformnya. Kalau Sinovac menggunakan satu virus kemudian diperbanyak di lab lalu virus itu dipisahkan dan dilakukan inaktivasi (inactivated vaccine) setelah itu diformulasikan agar aman bagi manusia. Jadi vaksin yang diberikan adalah keseluruhan virus,” kata Direktur LBME, Prof Amin Soebandrio, dalam webinar yang diselenggarakan Society of Indonesian Science Journalist, Minggu (8/8/2020).

Inactivated vaccine adalah bentuk vaksin yang dilemahkan sehingga tidak lagi menyebabkan penyakit. Vaksin yang dibuat dengan metode inaktivasi biasanya perlu beberapa dosis sebelum seseorang bisa mendapatkan kekebalan yang diinginkan.

Sementara itu, dijelaskan oleh Prof Amin, vaksin Merah Putih dikembangkan dengan metode rekombinan.

“Kalau Merah Putih adalah sub unitnya. Tidak seluruh virusnya, hanya bagian-bagian tertentu dari virus yang dianggap penting kemudian diperbanyak dan dijadikan antigen,” tuturnya.

Vaksin Merah Putih sendiri dijadwalkan bisa menyelesaikan uji coba pada hewan di akhir tahun 2020. Setelah uji hewan efektif, bibit vaksin nantinya akan diserahkan ke Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji praklinis dan klinis.

Kedua vaksin Corona ini, baik Merah Putih dan Sinovac, dijadwalkan bisa rampung pada pertengahan 2021.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.