TNews, KOTAMOBAGU – Membaca peluang ekonomi, Haryati (36) warga Kelurahan Kotobangon, Kecamatan Kotamobagu Timur, bersama suaminya, Rastanto Mokoginta (38), terus bertahan berjualan es kelapa muda.
Bisnis yang sudah digelutinya sejak 7 tahun lalu secara konsisten, mampu meningkatkan ekonomi pasangan suami istri (pasutri) ini. Dalam sehari mereka bisa menjual puluhan bahkan ratusan gelas es kelapa muda.
“Lumaianlah, dengan harga jual Rp6 ribu saya setiap harinya bisa menjual 85 atau 100 gelas. Itu sebelum pandemi. Kalau sekarang ya jarang sih bisa samapi ratusan gelas lagi, tapi lumaianlah,” ujar Haryati, Rabu, (12/08/2020).
Dengan suami, Haryati berbagi lokasi Jualan. Haryati sendiri memilih berjualan di depan Kantor Kelurahan Kotamobagu, sementara suaminya, berjualan di emperan samping trotoar lapangan Kelurahan Molinow.
“Ya hari-hari begini. Tapi alhamdulilah dengan harga jual kopra yang naik-turun tidak menentu, dan tinggal di kota model jasa ini, jualan es kelapa muda sebenarnya bisa menjadi sumber pendapatan kami yang cukup luamain,” jelas Haryati.
Es kelapa muda ini tidak membutuhkan banyak bahan tambahan, sehingga lumaian menguntungkan, bisa cepat balik modal.
“Hanya kelapa muda saja, susu, dan sirup saja. Untuk kelapa mudanya, berasal dari Lolak, dan Moyag,” ungkapnya.
Kepada TNews, Haryati mengatakan, untuk bisa berjualan dirinya hanya harus membayar retribusi sebesar Rp5 ribu setiap bulannya.
“Hanya cukup bayar retribusi perbulannya, dan tetap menjaga kebersihan maka tidak ada masalah. Sejauh ini, pemerintah tidak memberatkan,” pungkasnya.
Neno Karlina