TNews, SELEB – Media sosial dihebohkan dengan unggahan video wawancara musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji dengan pria yang mengaku profesor, Hadi Pranoto. Dalam video yang berdurasi sekitar 31 menit itu, Hadi mengklaim telah menemukan obat herbal antibodi yang mampu menyembuhkan COVID-19 dalam hitungan 2-3 hari.
Dalam video yang diunggah pada Jumat (31/7), Hadi mengaku telah mendistribusikan antibodi temuannya ke sejumlah wilayah Indonesia seperti, Jawa, Bali, dan Sumatra. Ia mengklaim, obat herbal tersebut bisa menyembuhkan ribuan pasien yang terkena corona.
Soal pertemuan dan wawancara dengan Anji itu, Hadi mengaku terinspirasi dengan musisi itu karena dipandang memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap bencana COVID-19.
“Malah Anji lebih berkonsentrasi bagaimana mencari solusi untuk kita bersama-sama untuk membantu masyarakat untuk terbebas dari COVID-19,” kata Hadi kepada wartawan, Minggu (2/8).
Atas kepedulian Anji dengan isu COVID-19, maka ia dan tim risetnya mau berbicara soal herbal atau obat antibodi yang ia temukan. Ia mengaku, tim risetnya telah meneliti obat herbal tersebut sudah dalam jangka waktu yang lama.
“Kebeneran (kebetulan) Mas Anji pengin tahu apa sih herbal yang kita dapat, kenapa bisa menyembuhkan COVID-19 dan seterusnya makanya kita jelaskan,” tambahnya.
Ia mengaku sudah memproduksi ribuan botol obat herbal. Meski begitu, ia mengatakan ada kendala dari segi anggaran dan biaya dalam produksi obat herbal tersebut. Untuk itu, ia meminta bantuan masyarakat yang mampu untuk membantunya.
Hadi juga menambahkan, obat antibodi temuannya tak memiliki efek samping. Sebab, obat tersebut terbuat dari bahan herbal dan dikemas seaman mungkin.
“Orang kecil, dewasa, orang hamil dan seterusnya alhamdulillah sampai saat ini temen temen bisa merasakan khasiat obat itu,” tambahnya.
“Sebagai negara yang mempunyai kekayaan alam dengan herbal yang cukup besar dan kita bisa manfaatkan kepentingan masyarakat sendiri menguatkan antibodi,” tegasnya.
Ia menyebut pihaknya dan Anji akan membuat acara kegiatan kerja bakti nasional untuk COVID-19 dengan berbagi jamu herbal tersebut. Meski begitu, untuk lokasinya belum ditentukan.
“Nanti kita lagi susun kapan pertamanya untuk kegiatan amal bakti nasional itu,” pungkasnya.
Sumber: kumparan.com