TNews, OLAHRAGA – Philippe Coutinho sempat dinilai bikin kesalahan saat meninggalkan Liverpool. Kini, Coutinho bisa membuktikan keputusan itu menjadi berkah walaupun tak mudah jalannya.
Coutinho pergi meninggalkan Liverpool pada Januari 2018 untuk berkostum Barcelona. Selang beberapa bulan kepergian gelandang asal Brasil itu Liverpool malah melaju ke final Liga Champions, namun tak berakhir sebagai juara setelah kalah dari Real Madrid.
Musim selanjutnya Liverpool bertemu Barcelona di semifinal Liga Champions dan ada Coutinho sebagai lawan. Coutinho bisa membusungkan dada ketika Barca menggilas Liverpool 0-3 di Camp Nou pada pertemuan pertama. Namun, kiamat kecil untuk Coutinho ketika Barca dibalas dengan kekalahan 0-4 dan gagal ke final.
Liverpool pun untuk kedua kalinya secara beruntun ke final. The Reds bertemu Tottenham Hotspur dan keluar sebagai juara. Keberhasilan Liverpool menyeret Coutinho sebagai bahan olok-olok di media sosial pada saat itu.
Tak sedikit pelaku sepakbola sampai pengamat yang menilai Coutinho menyesal meninggalkan Liverpool. Hal itu selaras dengan keputusan Barcelona meminjamkan Coutinho ke Bayern Munich pada 19 Agustus 2019.
Pelan tapi pasti. Penilaian-penilaian negatif tentang nasib Coutinho terpatahkan. Gelandang serang 28 tahun itu menyumbang dua gol dan satu assist untuk Bayern saat membungkam Barcelona 2-8 di perempatfinal.
Kemenangan itu berlanjut memuluskan Bayern ke final hingga menjadi juara usai mengalahkan Paris Saint-Germain 1-0. Trofi ini sekaligus menandai bahwa Coutinho cuma telat satu musim dari Liverpool untuk merasakan “Si Kuping Besar”.
Coutinho bahkan meraih pencapaian yang lebih hebat dari Liverpool musim ini, yakni treble winner. Bayern sebelumnya sukses memenangi Bundesliga dan DFB-Pokal.
Liverpool musim ini cuma memenangi gelar Liga Inggris. Barcelona lebih tragis dengan menutup musim 2019/2020 tanpa gelar.
Sumber: Detik.com