TNews, MINUT – Nasib apes dialami sopir ambulans RSUP Prof Kandou saat mengantar jenazah terkonfirmasi COVID-19. Peristiwa yang tak mengenakkan ini terjadi di Talawaan Bajo Minut, Minggu (20/9/2020).
Sapru Tontey, Komandan Regu (Danru) petugas sopir ambulans RSUP Prof Kandou menjelaskan peristiwa semacam ini sebenarnya sudah yang ketiga kalinya mereka alami. “Tetapi kejadian kemarin yang paling parah. Sopir kami dipukul banyak orang dan mobil ambulans dihancurkan penduduk kampung,” kata Sapru Tontey Senin (21/9/2020) pagi.
Pada peristiwa kemarin, Sapru Tontey sebenarnya sudah berfirasat akan terjadi seperti itu sehingga dia menolak pengantaran jenazah tersebut. “Situasi memanas mulai dari Irina F karena keluarga pasien keberatan jika dimakamkan secara protap COVID-19. Kami jadi waspada jika harus mengantarkan jenazah saat itu, tetapi oleh salah satu Kapolsek mengatakan dia akan menjamin keselamatan sopir ambulans” ungkap Tontey.
Walaupun ada kecemasan, menurutnya pengantaran jenazah akhirnya dijalankan karena ada jaminan keamanan dari kepolisian. “Tetapi saat sampai di tujuan kepolisian yang mengawal sudah tidak kelihatan. Situasi itu dimanfaatkan keluarga jenazah untuk mengarahkan mobil ke rumah keluarga,” jelasnya.
Sopir yang bernama Johanes Berce Ponamon atau biasa di panggil Faldo akhirnya jadi bulan-bulanan massa. “Apa yang saya khawatirkan akhirnya terjadi. Faldo dipukul warga tanpa ada pengawalan dari kepolisian bahkan kaca mobil ambulans dihancurkan massa,” lugasnya.
Peristiwa naas ini menurut Tontey sudah dilaporkan ke pihak berwajib. “Tadi malam kami sudah laporkan ke Polresta,” bebernya.
Tontey berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. “Semoga kejadian yang mengancam nyawa kami ini tidak akan terjadi lagi. Kami juga punya keluarga ada isteri dan anak yang menunggu di rumah,” tandasnya.
Sumber : Berita Manado