Tnews, Bitung– Mungkin tidak banyak yang tahu, terkhusus masyarakat Sulawesi Utara, bahwa perjalanan hari bersumber dari sini. Bagaimana tidak, untuk bepergian ke suatu tempat dibutuhkan energi yang berasal dari bahan bakar minyak. Adalah Fuel Terminal (sebelumnya disebut Terminal BBM) Bitung , penyuplai 65 SPBU di Sulawesi Utara, 5 APMS, 6 Stasiun Pengisian Dealer Nelayan dan 1 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker yang mengawali perjalanan energi fossil di Sulawesi Utara.
Dibangun pada tahun 1968 dan resmi beroperasi pada 1969, Terminal BBM ini menjadi penyangga ketersediaan stok di daerah lain, karena menjadi ‘tempat persinggahan’ minyak sebelum sampai di Fuel Terminal (FT) Gorontalo, Tahuna, Luwuk, Poso, bahkan hingga Ternate dan Tobelo.
Kini FT Bitung memiliki 20 Tanki dengan total kapasitas lebih dari 44.000 kilo liter (kl) dengan varian Produk meliputi Premium, Pertamax, Pertalite, Dexlite, Biosolar, Solar, Pertadex, Kerosene dan Avtur menyesuaikan kebutuhan konsumen.
Rata-rata tiap hari Terminal BBM Bitung menyalurkan 1200 – 1800 kl/hari. Dengan workload sedemikian rupa, beragam prestasi tetap diraih dan dipertahankan. Diantaranya raihan PROPER Hijau selama 3x berturut-turut sejak 2017 yang membuktikan ketaatan terhadap aspek sosial dan lingkungan.
Terminal BBM Bitung memiliki Program CSR unggulan yakni Pemberdayaan Komunitas Peduli Bisu Tuli Bitung, melalui pelatihan keterampilan aneka kerajinan dan sablon dan Program Konservasi Yaki Pantat Merah (macaca nigra) di Pusat Penyelamatan Yaki Tasik Oki.
PLUR