Fakta Isabella Guzman, Remaja yang Viral karena Senyum Setelah Membunuh Ibunya

0
11008

TNews, INTERNASIONAL – Baru-baru ini sosok Isabella Guzman viral setelah beberapa akun Instagram mem-posting video dirinya di pengadilan. Wanita asal Colorado, Amerika Serikat, itu membuat publik terhenyak karena ekspresi yang tidak biasa saat hadir di persidangan.

Mengenakan baju tahanan berwarna oranye, Isabella Guzman tampak tersenyum ke kamera. Pada video berikutnya wanita kelahiran 28 Agustus 1995 ini juga memasang pose bercanda, menunjuk-nunjuk matanya dengan jari, sambil kembali memasang senyum.

Ekspresi Isabella Guzman yang tertawa di persidangan membuat publik heran. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya, dia menikam ibu kandungnya sendiri hingga tewas.

Pembunuhan terbilang sadis. Sang Ibu, Yun Mi Hoy, tewas di rumahnya dengan 151 tikaman di wajah dan leher.

Peristiwa tragis ini sebenarnya terjadi sudah cukup lama sekitar tujuh tahun lalu, tepatnya 28 Agustus 2013. Kala itu usianya baru 18 tahun. Namun kasus ini tetap mencuri perhatian dan belakangan jadi viral lagi.

Ini fakta-fakta Isabella Guzman, wanita cantik yang tersenyum setelah membunuh ibu kandungnya dengan sadis.

  1. Dinyatakan Tidak Bersalah

Meskipun membunuh ibunya secara sadis, Isabella Guzman dinyatakan tidak bersalah dan tidak dipenjara. Pengadilan menerima permohonan agar ia tidak dihukum karena penyakit kejiwaan yang diidapnya.

Keputusan itu dikeluarkan pengadilan pada akhir Desember 2013. Alih-alih dipenjara, Isabella dikirim ke Colorado Mental Health Institute untuk dievaluasi lebih lanjut.

“Kesimpulan terakhir menetapkan bahwa dia menderita gangguan mental yang membuatnya tidak bisa memahami apa yang benar dan salah, secara legal dan moral,” kata Jaksa Wlayah George Brauchler, seperti dikutip dari Daily Mail.

  1. Mengidap Schizophrenia

Kesaksian dari Dr. Richard Pounds di pengadilan menyebutkan bahwa Isabella Guzman didiagnoda mengidap paranoid schizophrenia. Dia menjelaskan adanya tanda-tanda nyata halusinasi.

“Tatapannya kosong, berbicara dengan seseorang yang tidak ada, dan tertawa sendirian,” kata Richard.

Isabella pun dirawat di rumah sakit jiwa untuk waktu yang tidak bisa ditentukan. Dr. Richard mengatakan bahwa dia akan terus menjalani perawatan sampai tim dokter menyatakan dirinya tak lagi berisiko atau jadi ancaman bagi dirinya sendiri atau lingkungan.

“Bisa jadi setahun, dua tahun. Bisa juga sepanjang sisa hidupnya,” tuturnya.

  1. Hubungan Buruk dengan Ibu

Berdasarkan surat kesaksian, Isabella menunjukkan sikap yang makin kasar, mengancang dan tidak hormat pada ibunya, beberapa hari sebelum kematian. Tidak jelas apa yang membuat sang ibu khawatir, tapi para tetangganya beberapa kali menelepon polisi karena melihat beberapa pria melompati pagar di halaman rumah keluarganya.

Belakangan terungkap bahwa pria-pria yang datang silih berganti itu adalah kekasih Isabella. Mereka datang untuk mengunjunginya.

Satu hari sebelum peristiwa berdarah itu, Isabella sempat meludahi ibunya dan mengirimkannya pesan lewa email bertulisan, ‘Kamu akan membayarnya.’

  1. Sempat Berbicara dengan Ayahnya

Ibunya semakin takut pada putrinya hingga dia menelepn mantan suaminya, Robert Guzman, yang merupakan ayah dari Isabella. Hanya tiga jam sebelum pembunuhan Robert mengunjungi rumah mantan istrinya dan mencoba menasihahi Isabella.

Robert menjelaskan pentingnya seorang anak menghormati orangtua. Setelah meninggalkan rumah tersebut, Robert mengira masalahnya sudah selesai dan semuanya baik-baik saja. Namun dia tidak pernah menyangka beberapa jam setelahnya terjadi pembunuhan tersebut.

  1. Isabella Guzman Kabur Setelah Membunuh Ibunya

Isabella tak hanya menikam ibunya dengan pisau sebanyak 151 kali. Dia juga menghabisi nyawa wanita yang telah melahirkan dan merawatnya itu dengan memukul menggunakan tongkat baseball.

Setelah melakukan aksinya, dia meninggalkan jasad sang ibu yang berlumuran darah dan mencoba kabur. Isabella dikatakan pergi ke toilet di sebuah mini marker terdekat untuk membersihkan rambut dan berganti pakaian. Polisi baru menemukannya satu hari setelah pembunuhan.

Saat ditangkap, Isabella sempat berdalih. Dia mengatakan pada polisi bahwa dirinya bukanlah Isabella Gonzales, tapi Samantha Gonzales dari Cincinnati, Ohio.

Sumber : Detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.