Heboh Logo PDIP Jadi Lambang Sila Keempat

0
162

TNews, NASIONAL – Cuitan di twitter tentang simbol Pancasila sila ke-4 yang bergambar lambang banteng khas PDIP, viral di medsos. Logo PDIP muncul dijadikan lambang sila keempat dalam program belajar daring yang disiarkan salah satu televisi lokal di Surabaya.

Cuitan tersebut ramai saat akun twitter @chandra_ds membuat tweet disertai video di twitter pada Selasa (8/9), pukul 12.09 WIB. Pada tweet pertama ini, akun tersebut menampilkan screenshot program tersebut beserta logo PDI Perjuangan yang terpampang serta gambar materi.

Tweet kedua, akun @chandra_ds mencuitkan tweet “Kesalahan sangat fatal pada materi program pembelajaran GURUku untuk kelas 1 SD disiarkan @sbotv pagi ini tgl 8 September 2020. Lambang sila 4 kepala banteng tapi gambarnya lambang PDI-P. @e100ss @dispendiksby1 @BanggaSurabaya @SapawargaSby

Di cuitannya yang keduanya, akun @chandra_ds menyertakan video program dari SBO TV. Di video tersebut terlihat presenter yang membawakan acara. Di belakangnya tampak layar materi yang muncul gambar lambang PDIP. Video itu kini telah disaksikan sebanyak 9.057 kali dan ada 216 retweet serta 182 yang menyukai.

Dalam video, presenter wanita tersebut mengucapkan “Sila ke-4 pancasila, yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang dilambangkan dengan kepala banteng. Nah anak-anak kepala banteng ini, kenapa kepala banteng Bu Vita? Karena banteng itu merupakan hewan yang suka berkelompok seperti warga Indonesia anak-anak, kita suka bekerja sama, kita suka bermusyawarah meskipun dalam masa pandemi seperti ini. Dalam masa pandemi seperti ini, tapi kita juga tetap bermusyawarah, berdiskusi melalui media sosial, seperti itu ya anak-anak,” ujar presenter di video tersebut.

Pihak SBO TV pun tengah melakukan pembahasan secara internal. Sebab, pihaknya tidak dapat memutuskan sendiri secara sepihak tentang logo PDIP itu. Bahkan rencananya, stasiun televisi lokal ini akan melakukan pembahasan dengan guru-guru. Diskusi itu akan digelar pada Rabu (9/9/2020).

“Saat ini kita masih melakukan pembahasan internal perihal ini,” kata salah seorang dari pihak SBOTV, Nur Ulfainyy saat dikonfirmasi detikcom.

Karena menganggap hal tersebut tidak benar, tim SBO TV melakukan tindakan. Timnya merepost link YouTube berjudul “SBOTV GURUku kelas 1 Tema: Tema Kegiatanku, Sub Tema, 09SEPTEMBER2020” ke akun twitter @chandra_ds.

“Sejauh ini kami sudah repost sudah share link YouTube sebagai klarifikasi dari tim kita. Sejauh ini langkah itu sih. Kami bantu ngasih link SBO TV guruku kelas 1 edisi hari ini ke akun twitter yang men-share,” tandasnya.

Dari pengamatan detikcom, Selasa (8/9/2020), lewat channel YouTube-nya, TV lokal tersebut mengunggah video lengkapnya dengan durasi 29.05 menit. Pada bagian pengenalan sila keempat, lambang sila keempat dalam channel YouTube tersebut bukanlah logo kepala banteng PDIP.

Tetapi yang muncul adalah logo kepala banteng yang sebenarnya, yang sesuai dengan lambang sila keempat seperti gambar di dada Pancasila. Mengapa bisa berbeda?

Pada video di twitter, logo banteng PDIP diletakkan pada sebuah layar berbackground putih. Logo itu berada di samping belakang guru yang sedang memberikan materi. Pada suatu kesempatan, badan sang guru saat bergerak maju terlihat menutupi logo banteng tersebut.Hapus gambar unggulan

Di video di YouTube channel SBO TV menunjukkan hal yang sama, namun logo pada layar ber-background putih adalah lambang kepala banteng sila keempat. Ukurannya lebih besar dari ukuran logo PDIP.

Sama seperti di video twitter, pada suatu kesempatan, badan sang guru terlihat bergerak maju. Namun saat bergerak maju, bukan lambang kepala banteng yang tertutupi badan guru. Justru badan guru lah yang tertutupi lambang kepala banteng.

Dosen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Hadziq Fabroyir menilai video yang ada di YouTube merupakan gambar yang sudah diedit.

“Kasar banget editannya. Harusnya ada garis pembatas televisi,” beber Hadziq kepada detikcom.

Sedangkan video yang asli yang viral di Twitter, merupakan cuplikan siaran langsung SBO TV. Hadziq menyebut editan di video YouTube dianggap sebagai respon video yang viral.

“Kayaknya emang SBO terpaksa merespon segera dengan video editan tersebut. Kalau tidak, begitu bisa ramai. Politis banget soalnya walaupun mungkin itu gurunya gak sengaja,” terang Hadziq.

Hadziq menyebut pengeditan video yang di YouTube sebenarnya tidak perlu dilakukan. Namun cukup dengan direspon dengan minta maaf karena memang ada kesalahan teknis.

“Sebenarnya ada respon alternatif yang bisa dipilih SBO yaitu dengan minta maaf dan menjelaskan ada kekeliruan teknis. Habis diedit begitu malah jadi diskusi massal,” tukas Hadziq.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Supomo saat dikonfirmasi juga mengaku akan mengklarifikasi terkait hal tersebut. Dan akan memberi sanksi bila hal itu ada unsur kesengajaan. Namun pihaknya masih tahap klarifikasi dulu.

“Iya ini orangnya masih diklarifikasi belum selesai. Saya masih belum bisa memberikan info, karena orangnya masih diklarifikasi, bagaimana kejadiannya, bagaimana kronologinya. Baik ada unsur kesengajaan atau tidak. Yang melakukan ini akan kita berikan sanksi. Berarti dia tidak cermat. Kalau toh dia tidak sengaja, berarti dia tidak cermat,” kata Supomo kepada detikcom.

 

Sumber: detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.