TNews, KESEHATAN – Para ibu hamil yang terinfeksi virus Corona COVID-19 disebut studi terbaru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bisa lebih berisiko mengalami kelahiran prematur. Hal ini diketahui setelah peneliti membandingkan data dari 598 ibu hamil yang dirawat karena positif Corona.
Studi melihat kelahiran prematur lebih signifikan terjadi pada kelompok ibu hamil yang bergejala. Spesifiknya ada 23,1 persen ibu hamil bergejala yang mengalami kelahiran prematur, dibandingkan 8 persen kelahiran prematur pada ibu hamil yang positif namun tanpa gejala.
“Dalam studi ini kelahiran prematur terjadi kira-kira tiga kali lebih banyak pada wanita hamil bergejala dibandingkan pada mereka yang tidak bergejala,” tulis peneliti CDC, seperti dikutip dari CNN (22/9/2020).
Studi ini disebut menjadi petunjuk tentang seberapa berbahaya virus Corona bagi ibu hamil.
“Meski secara umum risiko virus Corona terhadap wanita hamil rendah, studi ini melihat risiko spesifik yang bisa dihadapi wanita hamil,” komentar Dr Edward Morris dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists.
“Maka dari itu wanita hamil selalu dimasukkan dalam daftar kelompok berisiko untuk berjaga-jaga. Selalu patuhi protokol kesehatan dari pemerintah, termasuk di antaranya jaga jarak dan menghindari orang-orang yang memiliki gejala virus Corona,” pungkasnya.
Sumber : Detik.com