TNews, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato untuk pertama kalinya di Sidang Majelis Umum (SMU) ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jokowi berpidato dengan bahasa Indonesia.
Pidato perdana Jokowi di Sidang Umum PBB melalui rekaman video yang juga disiarkan langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/9/2020). Jokowi mulai berpidato sekitar pukul 06.35 WIB. Jokowi juga beberapa kali menggunakan bahasa Inggris di sela-sela pidatonya.
Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung soal perdamaian dunia. Jokowi mengatakan perang tidak akan menguntungkan siapapun.
Jokowi menilai perdamaian dunia saat ini belum terwujud. Jokowi menyoroti konflik yang masih terjadi di berbagai belahan di dunia.
“Di usia PBB yang ke -75 ini kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan itu sudah tercapai? Saya kira jawaban kita sama, belum. Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia,” ujar Jokowi.
“Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan. Prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk pernghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Kita semua prihatin melihat situasi ini,” lanjutnya.
Pidato Presiden Joko Widodo itu akan menjadi yang pertama sejak menjabat sebagai Presiden RI. Pada periode 2014-2019, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyampaikan pidato untuk mewakili Indonesia di forum internasional tersebut.
Presiden Jokowi akan berpidato dalam sesi Debat Umum, yakni sesi penyampaian pandangan para pemimpin negara di dunia. Sesi pidato tersebut termasuk ke dalam rangkaian pertemuan pejabat tinggi dunia di PBB yang digelar pada tanggal 21 September hingga 2 Oktober 2020 secara virtual akibat situasi pandemi COVID-19.
Sidang Majelis Umum PBB tahun ini untuk pertama kalinya akan digelar secara langsung dan virtual. Terdapat pembatasan jumlah delegasi yang diizinkan hadir secara fisik, sementara pejabat tinggi akan menyampaikan pidato yang telah direkam sebelumnya (pre-recorded message).
Selain Presiden Jokowi, sejumlah menteri pun akan ikut menyampaikan pidato secara virtual, antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmavati.
Sumber: detik.com