TNews, HUKRIM – Sepekan ini, warga Cianjur, Jawa Barat dihebohkan dengan ditemukannya beras bantuan sosial (bansos) bercampur butiran plastik. Pemkab Cianjur mengambil langkah tegas menindak pemasok sesuai dengan arahan Kementerian Sosial.
Temuan berawal ketika salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kampung Margaluyu Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung memasak beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diterimanya akhir pekan lalu. Setelah matang, tekstur nasinya berbeda dengan biasanya.
“Nasinya itu sedikit lembek dan lengket, tidak pulen,” ujar Ridwan Yulianto, salah seorang warga.
Begitu dicek, ia dan warga lainnya terkejut mendapati ada butiran bening mirip beras yang bercampur dengan beras BPNT. “Dalam satu karung beras ada pilihan butir beras yang mirip bijih plastik,” kata dia.
Tidak hanya satu KPM, tapi banyak warga lainnya yang menemukan ‘beras’ plastik dalam beras BPNT yang didapatnya. “Di Kampung saya saja ada beberapa warga yang dapat beras BPNT dengan bercampur beras plastik tersebut,” ucap Ridwan.
Bahkan Camat Bojongpicung Ejen Zainal Mitaqin mengatakan ada 8 KPM dari dua RT di desa tersebut yang menerima beras bansos bercampur butiran plastik. “Untuk di desa Sukaratu ada delapan KPM yang terima beras bercampur butiran plastik, yakni di RT 02 dan 03 RW 07” ujar Ejen.
Kembali Ditemukan Beras Bercampur Plastik
Camat Bojongpicung Ejen Zainal Muttaqin, menyebutkan pihaknya mendapatkan lagi laporan ada dua KPM di Desa Cibarengkok yang mendapatkan beras bansos bercampur butiran plastik. “Jadi sudah ada dua desa yang masuk laporan. 8 KPM di Desa Sukaratu dan dua lagi di Desa Cibarengkok,” ujar Ejen, Jumat (25/9).
Tidak seperti di Sukaratu, di Desa Cibarengkok hanya mendapati ada beberapa butiran dalam karung beras yang diterima KPM.
“Meskipun tidak banyak, tetap ada campuran butiran plastik,” kata dia.
Ejen mengaku masih mendalami kenapa butiran plastik tersebut bisa bercampur dengan beras bansos. Selain itu pihaknya juga terus mendata KPM yang mengalami hal serupa. “Kami masih cari tahu lagi, dikhawatirkan masih ada KPM yang juga terima beras bercampur butiran plastik,” tutur Ejen.
Warga Sempat Masak-Konsumsi Beras Plastik
Titin (50) seorang KPM di Desa Sukaratu Kecamatan Bojongpicung mengaku sempat mengkonsumsi beras bercampur butiran plastik.
Menurutnya begitu mendapatkan bantuan beras dan sembako lainnya dari program BPNT, ia langsung memasaknya untuk makan anak serta cucunya. “Awalnya tidak tahu ada butiran plastik, jadi langsung masak saja. Tapi begitu dimakan, terasa ada butiran keras yang tergigit. Saya kira itu kerikil yang belum terbuang saat mencuci beras. Begitu saya lihat, ternyata butiran plastik,” ujar Titin.
Petugas Puskesmas Bojongpicung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat melakukan pengecekan kesehatan pada beberapa warga yang sempat memasak dan mengkonsumsi beras Bansos BPNT bercampur butiran plastik. Petugas Puskesmas Bojongpicung Asep Yanto, mengatakan dari hasil pemeriksaan kesehatan, warga yang mengkonsumsi beras tersebut tidak mengeluhkan gangguan kesehatan.
“Tadi sudah ditanya, mereka tidak mengeluhkan sakit, baik itu mual ataupun pusing. Sementara kondisinya masih sehat,” kata Asep saat ditemui di lokasi e-waroeng Kampung Margaluyu Desa Sukaratu, belum lama ini.
Meski begitu petugas bakal mengecek kondisi kesehatan secara berkala untuk memastikan tidak terjadi gangguan pencernaan ataupun gangguan kesehatan lainnya. “Kami akan pantau secara berkala kesehatannya, sebab bagaimanapun baik sedikit ataupun banyak ada benda yang tidak harusnya dimasak dan dimakan dikonsumsi oleh KPM tersebut,” tutur dia.
Polisi Usut Beras Bercampur Butiran Plastik, Pemkab Ganti Pemasok
Plt Bupati Cianjur Herman Suherman akan mengganti supplier yang mengirim komoditas di wilayah Bojongpicung pascaditemukannya beras Bansos BPNT bercampur butiran plastik. Menurutnya sanksi tegas berupa penggantian pemasok dilakukan untuk mengingatkan setiap pemasok agar mengutamakan kualitas dari Bansos BPNT.
“Kami akan ganti supplier-nya, biar jadi contoh juga untuk supplier yang lain. Sehingga kualitas terus diperbaiki, jangan sampai melakukan kesalahan serupa,” kata Herman.
Menurut Herman, penggantian dilakukan mulai bulan depan. Diutamakan penggantinya tersebut dari lokal Bojongpicung, sehingga harga lebih murah dan KPM bisa mendapatkan lebih banyak komoditas pangan. “Kita upayakan kearifan lokal, pengusaha dan komoditas yang dari kawasan Bojongpicung. Tapi perlu waktu untuk menyiapkannya, maka dari itu kemungkinan bukan depan penggantiannya,” ucap Herman.
Kapolres Cianjur AKBP Moch Rifai mengatakan anggota Polsek Bojongpicung dan Polres Cianjur sudah melakukan pengecekan ke lokasi ditemukannya beras bansos bercampur plastik. “Sudah ditangani kasusnya, tim dari Polsek dan Polres sudah ke lokasi untuk cek lapangan,” kata Rifai.
Menurutnya, sebanyak 8 KPM yang menerima beras bercampur butiran plastik sudah dimintai keterangan. “Sementara baru KPM yang sudah dimintai keterangan, tapi nanti ada yang akan kami panggil dan periksa juga,” ujar Rifai.
Sumber: detik.com